TEMPO Interaktif, London - Lebah atau sebutan lainnya tawon adalah makhluk kecil yang berguna bagi kehidupan manusia. Selain menghasilkan madu, ternyata ada rahasia Tuhan yang baru terkuak dari makhluk kecil ini.
Dengan segala rendah hati, manusia ternyata kalah hebat dari lebah setelah tahu bahwa serangga ini ternyata telah menggunakan antibiotik canggih sejak jutaan tahun sebelum penemuan penisilin.
Tawon yang masuk dalam keluarga Philanthus, juga dikenal sebagai "beewolves", telah memanfaatkan bakteri menguntungkan dalam pembuatan ramuan obat yang melindungi larva dari infeksi.
Era antibiotik dimulai pada tahun 1928 ketika Alexander Fleming melihat bagaimana penisilin yang dihasilkan oleh jamur hijau mampu membunuh bakteri. Namun, jauh sebelum penemuan ang menggegerkan itu, lapisan kepompong lebah Philanthus telah menghasilkan antibiotik untuk melawan mikroba berbahaya.
Serangga ini tidak hanya berevolusi dengan memproduksi antibiotik, mereka juga menggunakannya dalam cara yang sangat efektif, kata para ilmuwan yang menulis dalam jurnal Nature Chemical Biology.
Sama seperti halnya para ilmuwan yang telah belajar antibiotika, lebah atau tawon juga menggabungkan beberapa obat yang berbeda yang diramu untuk menghancurkan banyak organisme yang berbeda.
Para peneliti Jerman menemukan bahwa lebah bekerja sama dengan suatu jenis bakteri yang disebut Streptomyces dalam hubungan simbiosis yang menguntungkan kedua spesies. Dalam simbiosis ini, lebah menghasilkan sembilan ramuan antibiotika berbeda yang efektif terhadap berbagai bakteri dan jamur.
Serangan jamur dan bakteri berbahaya adalah ancaman utama larva kumbang. Kondisi hangat dan lembab sarang lebah, yang mengandung banyak bahan organik dalam bentuk makanan, membuat jamur dan bakteri berkembang biak dan menyebabkan infeksi.
PRESS ASSOCIATION| NUR HARYANTO