TEMPO Interaktif, Jakarta - Peneliti Amerika Serikat menemukan kecelakaan yang mengakibatkan kematian pada overdosis kokain meningkat dalam temperatur 24 derajat Celsius. Berdasarkan data mortalitas kantor Kepala Medical Examiner New York City pada 1990 - 2006, dan data temperatur dari National Oceanic and Atmospheric Association, penemu menemukan bahwa kecelakaan kematian overdosis terjadi ketika suhu berada di atas 24 Celsius.
Jumlah angka kematian akibat overdosis kokain bertambah ketika suhu udara meningkat. Ini mengacu pada anggapan kokain meningkatkan suhu tubuh, merusak kemampuan sistem kardiovaskuler untuk mendinginkan tubuh, dan mengurangi sesitifitas panas membuat tak nyaman pasien. Pengguna kokain menjadi hipertemik dan overdosis pada penggunaan sejumlah kokain karena tubuh menjadi lebih stress.
Temuan ini membenarkan hasil penelitian sebelumnya, mengenai keterakaitan kokain pada peningkatan mortalitas dengan suhu lebih tinggi (31.1 derajat Celsius). Sekarang hal ini menjadikan pengguna kokain meningkat resikonya setiap tahun. Antara 1990 - 2006, suhu rata-rata New York berada di atas 24 derajat Celsius sekitar tuju pekan per tahun.
Peneliti meminta temuan ini dijelaskan agar menghindari peningkatan resiko. Dr. Amy Bohnert menjelaskan, " Pengguna Kokain memiliki resiko tinggi terhadap efek negatif kesehatan dan perlu perhatian kesehatan publik ketika suhu menghangat."