Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Makin Mirip Kulit Asli

image-gnews
foto:Ali Javey and Kuniharu Takei, UC Berkeley
foto:Ali Javey and Kuniharu Takei, UC Berkeley
Iklan
TEMPO Interaktif, Chicago - Kulit artifisial baru yang terbuat dari material semikonduktor fleksibel semakin menyerupai kemampuan kulit asli. Material itu dapat merasakan sentuhan, sehingga memungkinkan para ilmuwan menciptakan robot yang dapat memegang sebutir telur dengan lembut tanpa memecahkannya, namun cukup kuat untuk menggenggam penggorengan. 

Selama ini para ilmuwan berusaha membuat perangkat robotika yang dapat mengatur kekuatan yang diperlukan untuk memegang dan menggunakan obyek berbeda. Material sensitif terhadap tekanan dirancang untuk mengatasi tantangan tersebut. "Manusia mengetahui bagaimana memegang telur tanpa memecahkannya," kata Ali Javey, seorang insinyur listrik di University of California Berkeley, yang memimpin satu dari dua tim yang melaporkan penemuan kulit artifisial dalam jurnal Nature Materials, Ahad lalu. 

"Jika kami ingin membuat robot yang dapat mengantar makanan, misalnya, kami tentu ingin memastikan dia tak memecahkan gelas anggur ketika menyajikannya," ujar Javey. "Tetapi kami juga ingin robot itu bisa menggenggam panci tanpa menjatuhkannya."

Tim Javey menemukan cara untuk membuat kabel nanometer dari campuran silikon dan germanium. Kawat dari material ini dibuat di atas sebuah drum silinder yang kemudian digulingkan ke atas lapisan film lengket, sehingga kawat berada dalam pola yang seragam. 

Lembaran film semikonduktor itu kemudian dilapisi lagi dengan karet sensitif tekanan. Pengujian terhadap material itu menunjukkan bahwa bahan itu mampu mendeteksi beragam tekanan, mulai ketikan pada keyboard sampai memegang sebuah obyek. 

Tim kedua yang dipimpin oleh Zhenan Bao, insinyur kimia di Stanford University di California, menggunakan pendekatan yang berbeda. Mereka membuat material itu sangat sensitif sehingga dapat mendeteksi berat seekor kupu-kupu yang hinggap di atasnya. Sensor Bao terbuat dari tumpukan lapisan karet elastis, yang dicetak dengan tingkat akurasi tinggi di antara dua elektroda dalam rangkaian piramid kecil. 

"Kami mencetaknya ke dalam sejenis mikrostruktur untuk menciptakan rongga-rongga udara," kata Bao. "Jika kami memasukkan rongga udara, lapisan karet ini dapat melenting kembali." 

Ketika material itu diregangkan, kulit artifisial mengukur perubahan aktivitas listrik. "Perubahan dalam ketebalan material diubah menjadi sinyal listrik," katanya. 

Kedua tim berharap kulit buatan itu kelak dapat digunakan untuk mengembalikan indra perasa pada orang yang menggunakan tungkai prosthetic. Namun para ilmuwan harus memahami terlebih dulu bagaimana cara mengintegrasikan sensor pada sistem itu dengan sistem saraf manusia. 

REUTERS I TJANDRA DEWI
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia