TEMPO Interaktif, Jakarta - Persaingan industri telekomunikasi selular yang makin sengit mengubah target PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Perusahaan ini pesimistik bisa memenuhi target 100 juta pelanggan hingga akhir tahun ini.
"Agak berat tampaknya untuk sampai 100 juta, kemungkinan akan revisi. Kami tetap akan berusaha lebih keras," ujar Direktur Perencanaan dan Pengembangan Telkomsel, Herfini Haryono, usai acara Peluncuran Telkomsel Paling Indonesia, di Jakarta kemarin.
Herfini mengakui persaingan saat ini cukup tajam. Hampir semua operator menawarkan berbagai promosi dan produk-produk dengan lebih gencar. Konsumen pun mempunyai lebih banyak pilihan untuk memakai layanan telekomunikasi yang dipercayainya. "Yang jelas kami tetap menuju 100 juta," ujarnya.
Sedangkan untuk tahun depan Telkomsel masih terus berambisi untuk memimpin layanan dan persaingan di industri telekomunikasi. Telkomsel tidak akan memfokuskan pada satu bidang saja tetapi juga beberapa bidang layanan untuk suara, pesan singkat, data, dan layanan nilai tambah. Layanan ini juga untuk mendukung beberapa aspek yang akan menjadi tagline Telkomsel kepada konsumen.
Salah satu rencana yang bakal dilaksanakan adalah pemakaian base transceiver station (BTS) tanpa menara. Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno mengatakan BTS tanpa menara ini bakal dilaksanakan di daerah Bali. Sebelumnya, BTS tanpa menara atau towerless ini juga dipakai untuk mendukung layanan tanggap darurat di wilayah bencana.
Herfini mengatakan rencana BTS tanpa menara ini selain di Bali juga bakal dilaksanakan di beberapa kota lain. "Kami juga mendukung rencana pemerintah terkait estetika. Sebelum ada penebangan menara, kami sudah merencanakan ini," ujarnya.
VP Special Area Development Bambang Utomo menjelaskan BTS tanpa menara di daerah bencana selama ini sudah diterapkan di Mentawai sebanyak tiga unit, Wasior Papua satu unit. Di wilayah ini Telkomsel menggunakan VSAT dan Pico BTS yang berkapasitas 2 TRX. Teknologi ini mampu menampung 14 pengguna melakukan pembicaraan dalam waktu bersamaan.
DIAN YULIASTUTI