Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jempol Palsu Mumi Mesir Digunakan Untuk Berjalan  

image-gnews
Ibu jari palsu Kairo
Ibu jari palsu Kairo
Iklan

TEMPO Interaktif, London - Dua ibu jari palsu, salah satunya ditemukan melekat pada kaki mumi Mesir, ada kemungkinan merupakan prostetik fungsional pertama di dunia. Ilmuwan yang menguji replika ibu jari kaki palsu itu pada relawan menduga alat dari kayu dan kulit itu sengaja dipasang untuk membantu orang berjalan.

Ilmuwan dari University of Manchester, Dr Jacky Finch, memperlihatkan bahwa artefak tiga bagian yang tersimpan dalam museum Mesir di Kairo, dan jempol artifisial Greville Chester, yang tengah dipamerkan di British Museum, bukan hanya terlihat seperti ibu jari asli, tapi juga membantu pemiliknya yang tak beribu jari untuk berjalan. Ibu jari palsu itu diperkirakan berasal dari 600 SM, membuatnya sebagai prostetik tertua dibanding Kaki Capula Roma, yang berasal dari 300 SM.

Dalam risetnya, Finch merekrut dua relawan yang jempol kaki kanannya hilang untuk mengetes replika ibu jari artifisial itu di Gait Laboratory di Centre for Rehabilitation and Human Performance Research, Salford University. “Sebelum dapat diklasifikasikan sebagai alat prostetik, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi,” kata Finch. “Materialnya harus tahan tekanan tubuh sehingga tidak rusak ketika digunakan."

Proporsi alat bantu itu sangat penting dan penampilannya harus cukup mirip aslinya sehingga dapat diterima baik oleh pengguna maupun orang di sekitarnya. Alat itu juga bisa dijaga kebersihannya sehingga muda dikenakan dan dilepas. "Tapi yang terpenting dapat membantu penggunanya untuk berjalan,” kata Finch

Finch menyatakan ibu jari diperkirakan menanggung 40 persen dari berat tubuh dan bertanggung jawab atas daya dorong ke depan, meski orang yang tak memiliki ibu jari dapat beradaptasi dengan baik. Para relawan diminta mengenakan ibu jari artifisial itu dengan replika sandal Mesir. Meski tak satu pun desain itu diperkirakan dapat berfungsi sebaik jempol asli, seorang relawan bisa berjalan dengan baik memakai kedua replika ibu jari itu. Tak ada peningkatan tekanan signifikan di bawah kaki, tapi semua relawan menyatakan ibu jari Kairo jauh lebih nyaman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jempol Greville Chester terbuat dari beberapa lapis serat papirus yang dibuat dari kain linen, lem dan gipsum, sedangkan ibu jari Kairo mempunyai engsel sederhana, bagian tepi yang melengkung dan bagian bawah datar. “Ibu jari Greville Chester yang usang dan fitur desain Kairo yang penting membuat saya berani berspekulasi bahwa ibu jari artifisial ini telah digunakan pemiliknya semasa hidup dan bukan sekadar dipasang pada saat mumifikasi untuk alasan ritual atau keagamaan,” kata Finch.

TJANDRA | SCIENCEDAILY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

18 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

38 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

39 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

43 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.


Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

43 hari lalu

Situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur. TEMPO/DEDEN ABDUL AZIZ
Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.


Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

44 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.


Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

4 Maret 2024

Batu berlapis yang ditemukan di Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong. ANTARA/HO-Diskominfo Rejang Lebong
Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung


Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Pengunjung melihat koleksi museum di Museum Almoudi, Mekkah, Arab Saudi, Jumat 28 Oktober 2022. Museum tersebut berisikan berbagai properti peradaban dan perlengkapan hidup sehari- hari masyarakat Arab di zaman dulu. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi


Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

28 Desember 2023

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.


6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

Kompleks Candi Batujaya di Karawang ditetapkan jadi Cagar Budaya Nasional. TEMPO | Hisyam Luthfiana
6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.