TEMPO.CO, Washington -- Apple akhirnya merespons tuduhan kolusi yang diajukan Kementerian Hukum Amerika Serikat terhadap perusahaan besutan Steve Jobs itu dan lima penerbit buku besar. Seperti yang dikutip dari situs Allthingsd, juru bicara Apple, Tom Neumayr, menuliskan pernyataan resmi dalam blog mereka, Kamis, 12 April 2012.
"Tuduhan kolusi Kementerian Hukum melawan Apple itu tidak benar," tulis Tom. Peluncuran iBookstore tahun 2010, ia melanjutkan, bertujuan membantu perkembangan inovasi dan kompetisi. Kami justru memecahkan cengkeraman monopoli Amazon dalam industri penerbitan. Sebab, konsumen mendapatkan banyak keuntungan dari e-book, yang setelah masuk di iBookstore, hadir lebih interaktif dan menarik.
Menurut Tom, justru Apple yang mendorong kompetisi lebih sehat. Sebab, mereka mengizinkan pengembang aplikasi untuk menentukan harga di App Store dan penerbit menentukan harga di iBookstore.
Tanggapan Apple serupa dengan dua penerbit yang kena tuntutan Kementerian Hukum, Penguin Group dan Macmillan. Adapun tiga penerbit lainnya, HarperCollins, Hacheter, dan Simon & Schuster telah meneken kesepakatan dengan Kementerian Hukum setelah gugatan diajukan pada Selasa, 10 April 2012.
Perlu dicatat bahwa kebijakan harga Apple terhadap e-book berbeda dengan kebijakan harga Apple terhadap aplikasi peranti lunak maupun industri musik di iTunes. Pada kebijakan musik, Apple membayar ke perusahaan rekaman dengan harga grosir untuk aset digital, lalu mengatur harga jual di iTunes sesuai kebijakan Apple.
Khusus untuk kebijakan harga e-book, Apple dikenai tuduhan kolusi oleh Kementerian Hukum Amerika. Penyebabnya diduga ada pengatur harga e-book yang dijual di iBookstore. Kementerian mencurigai Apple telah bersekongkol dengan lima penerbit untuk menetapkan harga e-Book di iPad.
DIANING SARI