TEMPO.CO , London - Penelitian baru menunjukkan tanaman tidak hanya 'mendengar' suara. Namun, antar sesama tumbuhan juga saling 'berkomunikasi' dengan suara yang klik. "Sementara mereka tampak pasif bergoyang tertiup angin, tanaman tersebut sebenarnya secara aktif berkomunikasi satu sama lain dalam obrolan konstan," tulis penelitian yang dipublikasi di jurnal Trends in Plant Science..
Para ilmuwan mengklaim telah menemukan bukti kuat pertama bahwa tanaman berkomunikasi dalam bahasa mereka sendiri melalui suara-suara yang terdengar oleh telinga manusia. Para ilmuwan di Universitas Bristol digunakan pengeras suara yang kuat untuk mendengarkan bibit jagung dan mendengar suara 'klik' yang berasal dari akar mereka.
Ketika mereka menghentikan akar dalam air dan memainkan suara yang kontinyu pada frekuensi yang sama, mereka menemukan tanaman itu tumbuh ke arah itu.
Para peneliti mengatakan ini adalah bukti kuat pertama tanaman memiliki bahasa mereka sendiri yang bisa didengar manusia. Mereka menduga suara dan getaran mungkin memainkan peran penting dalam kehidupan tanaman.
Daniel Robert, seorang profesor biologi di Bristol, mengatakan, "Klik kecil yang sangat bising memiliki potensi untuk membentuk suatu saluran komunikasi antar akar."
Penulis Monica Gagliano, dari University of Western Australia, mengatakan masuk akal bagi tanaman untuk memproduksi dan merespon getaran suara, karena memberikan mereka informasi tentang lingkungan sekitar mereka. Gelombang suara dapat melakukan perjalanan dengan mudah melalui tanah dan saling memberitahu ancaman seperti kekeringan.
"Semua orang tahu bahwa tanaman bereaksi terhadap cahaya, dan ilmuwan juga tahu bahwa tanaman menggunakan bahan kimia yang mudah menguap untuk berkomunikasi satu sama lain," katanya.
Gagliano mengatakan penelitian ini membuka perdebatan baru tentang persepsi dan tindakan orang terhadap tanaman. Antara lain, kemungkinan untuk memperlakukan tanaman sebagai "makhluk hidup sesungguhnya" di samping manusia dan hewan.
TRIP B | DAILY MAIL