Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perkenalkan, James Bond Berbentuk Virus  

image-gnews
Techspotting.org
Techspotting.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekarang, badan intelijen dari berbagai negara jamak mengembangkan virus dan malware komputer sebagai agen intelijen. Perang dingin antarnegara jadi beralih ke dunia maya. 

Reaktor nuklir Iran, misalnya, pernah lumpuh diserbu virus stuxnet, yang kabarnya dikirim dari Israel. Sebagai balasan, Kementerian Pertahanan Amerika Serikat di Pentagon juga pernah kalang kabut ketika sistem komputer mereka diterjang virus agent.btz. Tak mau lagi kecolongan, pada 2008, Amerika membentuk unit intelijen pertahanan baru: U.S. Cyber Command.

Beberapa tahun belakangan, muncul beberapa malware baru yang dibuat dengan teknologi amat  kompleks dan mampu menyerang berbagai target serangan yang berbeda. Namun tak berarti malware lama hilang begitu saja. Inilah sejumlah malware yang menonjol lima tahun terakhir sebagai agen-agen intelijen kelas wahid ala “James Bond”.

1. Stuxnet
Stuxnet merupakan worm kompleks yang kemunculannya melahirkan wacana perang cyber, dan kerap disebut sebagai malware generasi baru. Serangannya terjadi di akhir 2010, di mana lebih dari setengah kasus infeksi terjadi di Iran, diikuti Indonesia dan India. Dampaknya terasa pada hard disk yang mendadak penuh tanpa sebab.

Ancaman utama Stuxnet terletak pada kemampuannya mengambil alih kontrol sistem industri seperti mengubah gerak motor atau pompa, memungkinkan terjadinya sabotase . Iran, misalnya, sempat menjadi korban Stuxnet. Malware ini menginfeksi komputer di reaktor nuklir miliknya di Bushehr, namun tidak mengganggu sistem krusial.

2. Duqu
Generasi berikutnya dari Stuxnet adalah Trojan Duqu, yang pertama kali diidentifikasi pada Oktober 2011 dan diduga dibangun oleh pengembang yang sama karena platform desainnya serupa. Berbeda dengan Stuxnet, Duqu digunakan untuk praktek spionase karena mampu mencuri password, mengambil screenshot pada desktop, dan mencuri berbagai jenis dokumen milik korbannya.

3. Flame
Flame merupakan Trojan dengan kemampuan replikasi seperti worm dan dapat menyebar melalui USB maupun local network. Flame diidentifikasi pada Mei 2012, namun diperkirakan mulai beredar sejak 20 Maret 2010.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Program jahat ini bekerja dengan 'mengendus' trafik pada jaringan, mengambil screenshot, merekam pembicaraan, mencuri password, hingga menyadap keyboard. Kemampuannya mencuri data ini menjadikannya sebagai senjata spionase yang berbahaya. Korban Flame beragam, mulai dari individu, organisasi pemerintah, hingga institusi pendidikan.

4. MacTrojan
Malware ini berhasil menumbangkan klaim Apple bahwa Mac adalah produk kebal virus. April lalu, lebih dari setengah juta perangkat Mac terinfeksi Trojan Flashback. Malware ini memanfaatkan kelemahan pada platform Java, yang memungkinkan Flashback terunduh secara otomatis tanpa peringatan.

Pada komputer yang terinfeksi akan terpasang modul jahat, yang salah satu fungsinya adalah menampilkan hasil palsu pada mesin pencari dan dapat memerintahkan untuk mengunduh program jahat lainnya.

5. DNSChanger
DNSChanger sejatinya adalah 'muka lama' karena muncul sejak 2007. Dua minggu terakhir, trojan ini membuat heboh karena diisukan akan menimbulkan 'kiamat Internet' pada 9 Juli lalu.

Cara kerjanya adalah menyerang Domain Name System (DNS), fitur yang mengubah nama domain menjadi deretan angka. Akibatnya, perangkat yang terserang tak bisa mengakses berbagai situs walaupun terkoneksi dengan Internet secara normal.

Tidak hanya PC, trojan ini juga menyerang router. Pada Juni lalu, DNSChanger Working Group mendeteksi bahwa lebih dari 300 ribu alamat IP di seluruh dunia telah terinfeksi. Menurut Alfons Tanujaya, praktisi antivirus dari Vaksin.com, dampak DNSChanger di Indonesia tergolong sangat kecil. Pada 11 Juni lalu, hanya terdeteksi 1.650 IP yang terinfeksi, atau sekitar 0,0033 persen dari pengguna Internet Indonesia yang berjumlah 55 juta.


RATNANING ASIH (DARI BERBAGAI SUMBER)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Ciri Laptop Terkena Virus

13 jam lalu

Ilustrasi Serangan Malware XHelper (Shutterstock) (Ant)
6 Ciri Laptop Terkena Virus

Mendeteksi ciri-ciri virus komputer pada laptop adalah langkah awal yang penting untuk mengatasi masalah tersebut.


Apa Itu Penyakit Japanese Encephalitis?

3 hari lalu

Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Apa Itu Penyakit Japanese Encephalitis?

Japanese Encephalitis (JE) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Japanese Encephalitis Virus (JEV).


Fakta-fakta Nyamuk Culex yang Bisa Sebabkan Radang Otak

9 hari lalu

Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Fakta-fakta Nyamuk Culex yang Bisa Sebabkan Radang Otak

Nyamuk Culex sebabkan penyakit Japanese Encephalitis yang banyak menyerang penduduk daerah beriklim tropis.


5 Hal yang Perlu Deketahui tentang Herpes Zoster

10 hari lalu

Cacar air.
5 Hal yang Perlu Deketahui tentang Herpes Zoster

Herpes Zoster adalah kondisi infeksi virus yang menyebabkan ruam kulit dan nyeri saraf yang sering kali sangat tidak nyaman.


Apa Itu Ransomware? Ini Pengertian dan Jenisnya

13 hari lalu

Ransomware serupa dengan malware yakni sebagai virus dan program jahat yang dapat mengambil alih perangkat. Kenali pengertian dan jenisnya. Foto: Canva
Apa Itu Ransomware? Ini Pengertian dan Jenisnya

Ransomware serupa dengan malware yakni sebagai virus dan program jahat yang dapat mengambil alih perangkat. Kenali pengertian dan jenisnya.


FDA Setujui Vaksin Chikungunya Pertama di Dunia

16 hari lalu

Warga terbaring akibat sakit terkena demam Chikungunya di Desa Pataruman, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (27/11). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
FDA Setujui Vaksin Chikungunya Pertama di Dunia

Vaksin chikungunya baru, yang disebut Ixchiq, disetujui untuk digunakan pada orang berusia 18 tahun ke atas.


Bank Danamon Minta Nasabah Waspadai Virus Trojan

31 hari lalu

Bank Danamon mengimbau nasabah mewaspadai modus penipuan dengan virus trojan. FOTO/Istimewa dari Bank Danamon
Bank Danamon Minta Nasabah Waspadai Virus Trojan

Bank Danamon mengimbau nasabah mewaspadai modus penipuan dengan virus trojan.


21 Tahun Hari Polio Sedunia, Pahami Seluk Beluk Penyakit Polio dan Perkembangannya

33 hari lalu

Bidan Puskesmas Cisimeut memberikan vaksin polio kepada seorang anak Suku Baduy Luar di Kampung Kaduketug, Lebak, Banten, Sabtu 23 Juli 2022. Upaya imunisasi jemput bola yang dilakukan Puskesmas setempat tersebut guna meningkatkan kesadaran akan kesehatan anak kepada warga Suku Baduy serta mencegah anak terjangkit berbagai penyakit. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
21 Tahun Hari Polio Sedunia, Pahami Seluk Beluk Penyakit Polio dan Perkembangannya

Hari Polio Sedunia ditetapkan untuk memberantas polio di seluruh dunia serta untuk memastikan masa depan polio bagi semua orang.


Bagaimana Penularan Cacar Monyet, Apa Gejala Monkeypox?

33 hari lalu

Laki-laki, 38 tahun, asal Nigeria, positif menderita penyakit monkeypox. Sumber: The Straits Times
Bagaimana Penularan Cacar Monyet, Apa Gejala Monkeypox?

Kasus konfirmasi cacar monyet di Indonesia bertambah. Menurut Kemenkes, per 22 Oktober 2023, terkonfirmasi 7 kasus monkeypox di DKI Jakarta.


Ketahui Gejala dan Cara Penularan Cacar Monyet

39 hari lalu

Ilustrasi virus cacar monyet. Kasus positif pertama di Indonesia dalam wabah cacar monyet yang terbaru di dunia saat ini telah ditemukan pada Sabtu, 20 Agustus 2022. (Pixabay)
Ketahui Gejala dan Cara Penularan Cacar Monyet

Gejala cacar monyet pada manusia mirip dengan gejala cacar air, namun lebih ringan.