TEMPO.CO, Madurai - Sebuah fakta mengejutkan terungkap dari penelitian terbaru tentang perilaku seks pada kelelawar. Kelelawar jantan ternyata melakukan oral seks pada individu betina supaya seks bisa berlangsung lebih lama.
"Selain manusia, kelelawar juga melakukan oral seks sebagai perilaku berhubungan," kata Ganapathy Marimuthu, seorang peneliti kelelawar dari Universitas Madurai Kamaraj di India, Selasa, 2 April 2013.
Marimuthu bersama rekannya, Jayabalan Maruthupandian, juga dari Universitas Madurai Kamaraj, merinci temuan mereka dalam jurnal PLoS ONE edisi 28 Maret 2013. Temuan ini melengkapi penelitian sebelumnya yang mengungkapkan bahwa kelelawar betina melakukan fellatio atau oral seks pada kelelawar jantan.
Kedua peneliti menganalisis koloni berisi sekitar 420 ekor kelelawar rubah India (Pteropus giganteus) yang bersarang di pohon ara tunggal di dekat Desa Nallachampatti di India selatan. Spesies kelelawar pemakan buah ini merupakan satu dari beberapa jenis kelelawar terbesar di dunia.
Perilaku koloni kelelawar diamati dengan teropong dan kamera video selama lebih dari 13 bulan. Mereka merekam sebanyak 57 perilaku seksual--oral seks dan hubungan seksual normal--yang biasanya terjadi di pagi hari.
Awalnya, Marimuthu mengatakan, kelelawar jantan menyiapkan penis mereka dalam posisi ereksi sebelum mendekati individu betina. Ketika pejantan menyentuh individu betina dengan sayap mereka, si betina biasanya langsung berpindah tempat dan kemudian diikuti si pejantan.
Ketika kelelawar betina berhenti bergerak di salah satu bagian pohon, si pejantan mulai menjilati vagina si betina tersebut--perilaku yang dikenal sebagai cunnilingus. "Kegiatan foreplay ini dapat membantu merangsang dan melumasi vagina kelelawar betina," ujar Marimuthu.
Ia mengatakan, setiap kasus cunnilingus sebelum seks biasanya berlangsung sekitar 50 detik. Setelah itu kelelawar jantan mengawini si betina selama 10-20 detik. Hubungan seksual ditutup dengan cunnilingus selama 94-188 detik.
Kedua peneliti menemukan bahwa semakin lama kelelawar melakukan oral seks saat foreplay, semakin lama durasi kawinnya. Penetrasi yang lama meningkatkan peluang mobilitas sperma. "Mobilitas sperma meningkatkan kemungkinan pembuahan," kata Maruthupandian.
Ada manfaat lain dari aktivitas cunnilingus yang dilakukan kelelawar jantan, yaitu untuk membersihkan sperma dari kelelawar jantan pesaingnya. Kelelawar jantan perlu untuk memastikan bahwa sperma yang membuahi seekor betina adalah miliknya, bukan dari pesaing mereka.
"Dalam konteks ini, cunnilingus justru akan maladaptif jika dilakukan setelah kawin karena ada risiko mengeluarkan sperma dari pejantan itu sendiri," ujar Marimuthu.
Marimuthu dan Maruthupandian sama-sama yakin kegiatan oral seks dari individu jantan ke betina dan sebaliknya juga dijumpai pada kelelawar buah jenis lainnya.
LIVESCIENCE | MAHARDIKA SATRIA HADI
Berita Terpopuler:
Para Pengontrak Rusun Marunda Mulai Diusir Pemilik
'Postingan Idjon Djanbi Tak Bisa Dipertanggungjawabkan'
Misteri Selongsong Peluru di Cebongan
Soal Bendera Aceh, Ini Tanggapan SBY
Fakta-fakta Menarik Jelang Chelsea Vs MU
Pati, Kota Seribu Paranormal