TEMPO.CO, Florida - Kawah-kawah kecil di Mars lebih banyak jumlahnya daripada yang diperkirakan sebelumnya, kata peneliti. Sebuah studi baru menemukan bahwa lebih dari 200 kali hujan asteroid terjadi di Planet Merah itu setiap tahun, dimana batuan luar angkasa yang jatuh menimbulkan kawah baru.
Serpihan asteroid dan komet yang jatuh biasanya tidak lebih besar dari 1 sampai 2 meter, sekitar 10 kali lebih kecil dari meteor yang meledak di Chelyabinsk, Rusia, pada bulan Februari. Batuan ruang angkasa yang jatuh terbakar di atmosfer bumi, tidak pernah membuatnya utuh menjangkau tanah. Namun di Mars yang memiliki atmosfer jauh lebih tipis, jatuhnya batuan ini dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan.
Jumlah 200 hujan meteorit pertahun dihitung berdasar jumlah 248 kawah baru pertahun di Mars yang diidentifikasi dalam dekade terakhir menggunakan gambar dari Mars Reconnaissance Orbiter, penjelajah ruang angkasa NASA yang berkelana di Planet Merah sejak 2006.
Lubang-lubang yang disebabkan oleh asteroid ini biasanya minimal selebar 3,9 meter, para peneliti mengatakan. "Menarik untuk menemukan ini kawah baru segera setelah mereka terbentuk," kata peneliti Ingrid Daubar dari University of Arizona, Tucson, dalam sebuah pernyataan. "Ini mengingatkan Anda Mars adalah planet yang aktif, dan kita bisa mempelajari proses yang terjadi hari ini."
Kamera High Resolution Imaging Science Experiment (HiRISE) Mars Reconnaissance Orbiter yang beresolusi tinggi memberi gambaran luar biasa rinci dari kawah baru di lokasi di mana kamera orbiter lain memajang gambar sebelum dan sesudah hujan asteroid. Metode yang sama dapat digunakan untuk memperkirakan umur fitur baru lainnya di planet ini, termasuk beberapa yang mungkin hasil dari perubahan iklim Mars.
HUFFINGTON POST | TRIP B