TEMPO.CO, California--Kongres Amerika Serikat telah mengirim surat kepada CEO Google untuk meminta penjelasan mengenai privasi dari Google Glass. Kini menyusul Kanada, Australia, Selandia Baru, Meksiko, Swiss dan Israel yang juga mempertanyakan hal yang hampir serupa kepada Larry Page.
Keenam negara itu secara umum ingin mengetahui dampak privasi yang ditimbulkan Google Glass dan langkah yang akan diambil oleh raksasa mesin pencari itu untuk melindungi hak privasi setiap individu di seluruh dunia. Namun yang menjadi pertanyaan utama departemen masing-masing negara itu ialah bagaimana Google Glass dapat mematuhi hukum perlindungan data dan bagaimana perangkat itu dapat menjelaskan fungsi pengenalan wajah di masa depan.
Baca Juga:
"Kami mempertanyakan masalah privasi Google Glass karena perangkat itu memiliki kaitan dengan isu-isu privasi dan informasi yang terjadi di banyak negara dan hal ini menjadi tanggung jawab kami sebagai komisi perlindungan data negara," tulis pejabat departemen enam negara itu dalam suratnya.
Google tak hentinya menekankan ke banyak pihak bahwa perusahaannya sangat berhati-hati mendesain Google Glass dengan alasan teknologi baru akan selalu menimbulkan masalah baru. "Google Glass akan menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan kami pastikan bahwa semua penggunanya dapat berperan aktif membangun masa depan teknologi yang baik," kata Google dalama sebuah pernyataan yang dikutip situs Cnet pada Selasa, 18 Juni 2013.
Saat ini yang menjadi perhatian utama banyak orang dari Google Glass adalah mengenai masalah privasi dan keamanan. Beberapa kasino dan bar di negara bagian Amerika Serikat melarang pengunjungnya menggunakan perangkat teknologi itu.
CNET |HOSPITA
Terhangat:
EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah
Berita terpopuler:
Benua Eropa dan Amerika Diprediksi Bertabrakan
Ciri Unik Pribadi Ekstrovert dan Introvert
Siswa SMK Ubah Limbah Plastik Jadi BBM
Tip Percepat Kinerja Facebook
Samsung Rilis Fitur Anti-Maling pada 1 Juli