Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amuba Pemakan Otak Berkeliaran di Kolam Renang

image-gnews
Kali Hardig. Nydailynews.com
Kali Hardig. Nydailynews.com
Iklan

TEMPO.CO, Arkansas - Traci Hardig panik bukan kepalang melihat putrinya yang berusia 12 tahun demam dan tak bisa diredakan. “Dia hanya melotot memandangi saya, dan bola matanya berputar-putar,” ujar Traci, seperti dikutip Livescience, Rabu, 31 Juli.

Sehari sebelumnya, Kali Hardig, sang anak, berenang di Willow Springs Water Park di Little Rock, Arkansas. Beberapa jam setelah itu, Kali muntah-muntah. Dia terus menangis dan mengeluh kepalanya sakit. Sang ibu akhirnya membawa Kali ke rumah sakit di Arkansas. Kali saat ini masih koma.

Dari uji laboratorium dan pemeriksaan lainnya, Kali diketahui menderita meningitis aneh. Rupanya, selaput otaknya digerogoti amuba pemakan otak—penyebab meningitis yang sangat langka itu.

Departemen Kesehatan Arkansas dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (US Centers for Disease Control and Prevention/CDC) ikut turun tangan. “Berdasarkan investigasi yang sedang berlangsung, sumber yang paling mungkin infeksi adalah Willow Springs Water Park,” demikian pernyataan tertulis Departemen Kesehatan Arkansas.

Willow Springs Water Park adalah kolam renang di Little Rock. “Amuba ini menghancurkan jaringan otak,” demikian ditulis CDC dalam situsnya. Lembaga ini menyatakan amuba pemakan otak (Naegleria fowleri) adalah jenis mikroba penyebab meningitis yang dikenal sebagai primary amebic meningoencephalitis atau PAM.

Organisme bersel tunggal ini ditemukan di sungai atau danau yang hangat. Lalu masuk ke tubuh manusia melalui hidung dan melewati saraf penciuman menuju otak. “Amuba ini menghancurkan jaringan otak.”

Departemen Kesehatan menjelaskan, pada 2010, ada kasus PAM yang terkait dengan Willow Springs Water Park. Karena itu, mereka meminta pengelola tempat wisata air itu menutup Willow Springs guna menjamin kesehatan dan keselamatan publik.

Awal tahun ini, pejabat Florida kembali memperingatkan perenang untuk menjauhi air yang tergenang. “Pakai klip hidung atau pencet hidung Anda saat melompat atau keluar dari air kala berenang,” begitulah isi pesan tersebut. Menurut mereka, menutup lubang hidung dapat mengurangi kesempatan terinfeksi.

Peringatan itu keluar setelah Courtney Nash, gadis 16 tahun asal Florida, terinfeksi saat berenang di anak Sungai St. Johns pada 3 Agustus 2011. Remaja ini merasakan sakit kepala hebat dan sempat dirawat di rumah sakit. Nahas, nyawa Nash tidak tertolong.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kasus infeksi Naegleria fowleri ternyata tak hanya dijumpai di Amerika. Pada 10 Oktober 2012, pemerintah Pakistan menyelidiki kasus infeksi amuba pemakan otak yang membunuh 10 orang dalam kurun waktu empat bulan di Karachi.

Seperti yang dialami Harding, infeksi yang menyerang Nash dan sepuluh orang di Pakistan dikenali sebagai primary amoebic meningoencephalitis atau PAM, tipe meningitis atau radang selaput otak langka yang disebabkan oleh Naegleria fowleri.

Di Amerika Serikat, sebagian besar infeksi PAM terjadi di kawasan selatan selama musim panas. CDC menjelaskan sekitar 120 kasus telah dilaporkan sejak amuba ini diidentifikasi pada awal tahun 1960. CDC mencatat tingkat bertahan hidup penderita terhadap infeksi penyakit ini hanya tiga persen.

Sepanjang 2001-2010, CDC mencatat 32 kasus infeksi PAM di Amerika. Dari jumlah itu, 32 penderita meninggal. Dua puluh delapan dari mereka terinfeksi ketika berenang di perairan. Tiga orang lainnya terinfeksi ketika terkontaminasi air keran kala membersihkan hidungnya.

Pria asal Louisiana berumur 20-an tahun tewas pada Agustus 2011. Dua bulan sebelumnya, pria yang tidak disebut identitasnya itu membilas hidungnya di keran kecil rumahnya. Beberapa hari kemudian, dia terserang demam, lalu meninggal. Peneliti dari Departemen Kesehatan menemukan amuba dalam sistem air di rumah korban. Makhluk mikroskopis itu, ujar mereka, hanya ada di rumah, tidak di seluruh jaringan air kota.

Pejabat CDC menjelaskan, infeksi amuba ini tidak menular dan menyebar dengan cepat. Makhluk itu membunuh korbannya dalam beberapa hari. "Sangat sulit mengobatinya. Kebanyakan orang mati karena itu," kata dr Raoult Ratard, ahli epidemiologi Negara Bagian Louisiana. Traci Hardig kini terus berdoa meminta mukjizat Tuhan untuk kesembuhan putrinya yang masih koma akibat amuba ini.

UWD | MAHARDIKA SATRIA HADI | LIVESCIENCE | CHRISTIAN POST | AP | DAILYNEWS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


RI Pimpin 80 Menteri Dunia Bahas Air dan Sanitasi, Bappenas Sebut 3 Krisis

12 Mei 2022

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan pandangan Pemerintah terkait RUU IKN dalam rapat paripurna ke-13 masa persidangan III tahun 2021-2022 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 18 Januari 2022. DPR RI mengesahkan Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS) menjadi RUU Inisiatif DPR RI dan juga mengesahkan RUU Ibu Kota Negara (IKN) menjadi Undang-Undang. TEMPO/M Taufan Rengganis
RI Pimpin 80 Menteri Dunia Bahas Air dan Sanitasi, Bappenas Sebut 3 Krisis

Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Sector Ministers Meeting (SMM) air dan sanitasi 2022 yang akan dilaksanakan pada 18-19 Mei 2022 di Jakarta.


Garap Pengolahan Air Modern, Jasa Tirta II Gandeng Korea Selatan

28 Juni 2019

Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Perusahaan Umum Jasa Tirta II dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk dan PT Multi Optimal Sentosa, Senin, 5 November 2018, di Kantor Perum Jasa Tirta II, Jakarta. PGN dalam hal ini dihadiri oleh Direktur Utama Gigih Prakoso menyatakan, dengan ditandatanganinya MoU antara ketiga pihak, pengembangan kawasan industri akan menghadirkan kenyamanan beraktivitas bagi pelaku industri yang kelak menghuni kawasan.
Garap Pengolahan Air Modern, Jasa Tirta II Gandeng Korea Selatan

Perum Jasa Tirta II bekerja sama dengan Korea Water Resources Coperation (K-Water) dalam bidang pengelolaan sumber daya air di Indonesia.


Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai memimpin apel pagi Pengawasan Terpadu Sumur Resapan, Instalasi Pengolahan Air Limbah, dan Air Tanah di Intiland Tower, Jumat, 16 Maret 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.
Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.


Lindungi Sumber Air, Tiga Kementerian Teken Kerja Sama

10 Oktober 2017

Danau Segara Anak dari jalur Senaru, Lombok. Tempo/Tony Hartawan
Lindungi Sumber Air, Tiga Kementerian Teken Kerja Sama

Tiga kementerian menandatangani kerja sama untuk melindungi dan mengoptimalkan sumber air lewat fungsi situ, danau, embung, dan waduk (SDEW).


Penuhi Kebutuhan Air Kota Tarakan, PU Bangun Embung dan Pipa Sepanjang 11 Kilometer

1 Oktober 2017

Kota Tarakan, Kalimantan Timur. Dok.TEMPO/ Santirta M.
Penuhi Kebutuhan Air Kota Tarakan, PU Bangun Embung dan Pipa Sepanjang 11 Kilometer

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tengah membangun dua embung baru yakni Embung Rawasari dan Embung Indulung.


50 Juta Warga Pakistan Terancam Teracuni Arsenik

24 Agustus 2017

Pemandangan Lembah Hunza di Pakistan. independent.co.uk
50 Juta Warga Pakistan Terancam Teracuni Arsenik

Pemerintah Pakistan sangat menaruh perhatian terhadap meningkatnya ancaman racun arsenik yang ditimbulkan dari sumber air.


Warga Untung Jawa Ogah Minum Hasil Penyulingan Air Laut

12 Agustus 2017

Direktur Teknik PAM Jaya Barce Simarmata, Direktur Utama PAM Jaya Erlan Hidayat, dan Lurah Pulau Untung Jawa Ade Slamet saat pemaparan tentang penyulingan air laut menjadi air tawar di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, 12 Agustus 2017. TEMPO/Friski Riana
Warga Untung Jawa Ogah Minum Hasil Penyulingan Air Laut

Lurah Pulau Untung Jawa Ade Slamet mengatakan warga pulaunya enggan mengkonsumsi air minum hasil penyulingan air laut menjadi air tawar.


Penyulingan Air Pulau Untung Belum Maksimal, Ini Alasan PAM Jaya  

12 Agustus 2017

Ilustrasi air dan kesehatan. Shutterstock
Penyulingan Air Pulau Untung Belum Maksimal, Ini Alasan PAM Jaya  

Dirut PAM Jaya Erlan mengatakan instalasi penyulingan air ini masih milik Kementerian Pekerjaan Umum.


Lurah Pulau Untung Jawa: Debit Air Suling Hanya 50 Meter Kubik  

12 Agustus 2017

Ilustrasi air dan kesehatan. Shutterstock
Lurah Pulau Untung Jawa: Debit Air Suling Hanya 50 Meter Kubik  

Lurah Ade mengatakan warga dijanjikan air suling sebanyak 80 meter kubik per hari.


Air Keran Pemukiman Tak Semuanya Steril dari Racun

31 Juli 2017

sxc
Air Keran Pemukiman Tak Semuanya Steril dari Racun

Air keran di pemukiman, tak semua steril dari racun yang berbehaya bagi tubuh.