Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Limbah Makanan Dunia Picu Efek Rumah Kaca

image-gnews
Sejumlah partisipan mengkampanyekan
Sejumlah partisipan mengkampanyekan "End Hunger, Walk the World" di Manila, (7/6). Hal ini untuk mengajak masyarakat dunia turut mengentaskan kelaparan. AP Photo/ Pat Roque
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Limbah makanan di seluruh dunia telah menghasilkan emisi gas rumah kaca di seluruh dunia. Dalam sebuah laporan PBB diungkap bahwa sepertiga dari semua makanan yang dikonsumsi manusia telah menjadi limbah atau telah dibuang. Jumlah ini diperkirakan mencapai 1,3 miliar ton. Membuang makanan berarti membuang air, bahan kimia, dan energi yang diperlukan untuk produksi dan proses pembuangannya.

“Dalam laporan berjudul The Food Wastage Footprint, yang dirilis pada hari Rabu, 11 September 2013, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) memperkirakan jejak karbon dari makanan yang terbuang itu setara dengan 3,3 miliar ton karbon dioksida,” tulis Daily Mail, Rabu, 11 September 2013.

Jumlah itu menjadi jumlah sumbangan emisi terbesar setelah sumbangan emisi yang dihasilkan Cina dan Amerika Serikat.

Di negara industri dan maju, hal ini terjadi karena konsumen sering kali membeli terlalu banyak makanan dan membuangnya jika makanan tersebut tidak mereka makan. Sementara itu, di negara berkembang, banyaknya limbah makanan terjadi karena hasil pertanian yang tidak efisien dan kurangnya fasilitas penyimpanan yang tepat.

Banyaknya emisi yang dihasilkan menunjukkan bahwa konsumsi makanan yang efisien dapat memberikan kontribusi substansial bagi upaya global untuk mengurangi gas rumah kaca. Hal itu tentunya akan membatasi pemanasan global.

Selain itu, menurut FAO, pengurangan pemborosan makanan tidak hanya akan menghindari tekanan pada sumber daya alam yang langka, tapi juga mengurangi peningkatan permintaan produksi pangan yang telah naik sebesar 60 persen pada tiap 2050 penduduk.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Oleh sebab itu, FAO menyarankan agar komunikasi antara produsen dan konsumen lebih ditingkatkan lagi untuk mengelola pasokan makanan yang efisien. Selain itu, fasilitas seperti pengemasan atau pendinginan guna mengawetkan makanan juga harus dikembangkan. Ada baiknya bagi produsen untuk mulai memproduksi porsi kecil, sehingga makanan tidak lagi mubazir.

DAILY MAIL | ANINGTIAS JATMIKA

Terhangat:

Harmonisasi Vicky | Penembakan Polisi | Tabrakan Anak Ahmad Dhani

Baca Juga:
Diduga Ratusan Model Jadi Korban Casting Bugil
Begini Isi Surat Vicky Prasetyo di Penjara
Pemilu Hari Ini, Jokowi Presiden di Kelas Menengah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pilihan Bahan Makanan Lokal untuk Bekal Anak, Murah dan Bergizi

23 hari lalu

Ilustrasi bekal anak. Smugmug.com
Pilihan Bahan Makanan Lokal untuk Bekal Anak, Murah dan Bergizi

Ahli gizi memberi contoh penggunaan bahan makanan lokal berikut untuk menyiapkan bekal anak berupa makanan bergizi seimbang.


Komitmen Kuat KKP Melindungi Hak Masyarakat Hukum Adat

26 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar Forum Adat 2024 pada Kamis, 15 Agustus 2024, di Jakarta. KKP menegaskan komitmennya dalam perlindungan dan pemajuan hak-hak Masyarakat Hukum Adat (MHA) yang tersebar di 60 provinsi sudah ditetapkan melalui peraturan bupati/walikota sebagai bentuk fasilitasi pengakuan dan perlindungan MHA di pesisir dan pulau-pulau kecil. Dok. KKP
Komitmen Kuat KKP Melindungi Hak Masyarakat Hukum Adat

Masyarakat adat adalah garda depan pelestarian sumber daya alam karena mereka memiliki kedekatan spiritual dan budaya pada alam tempat tinggalnya. Hampir seluruh keanekaragaman hayati kita yang masih tersisa berada di tempat-tempat yang dijaga langsung oleh masyarakat adat.


Pengungsi Masih Jadi Problema: Begini Tanggal 20 Juni Dipilih Sebagai Hari Pengungsi Sedunia

21 Juni 2024

Pengungsi Palestina, yang meninggalkan rumah mereka akibat serangan Israel, berlindung di tenda kamp, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah di selatan Jalur Gaza, 19 Juni 2024. REUTERS/Hatem Khale
Pengungsi Masih Jadi Problema: Begini Tanggal 20 Juni Dipilih Sebagai Hari Pengungsi Sedunia

Penetapan tanggal ini memiliki sejarah dan tujuan yang penting dalam mendukung dan melindungi hak-hak para pengungsi di seluruh dunia.


9 Rempah Pilihan Gisele Bundchen yang Membuatnya Sehat dan Awet Muda

16 Juni 2024

Supermodel Brasil Gisele Bundchen. [BUSINESS INSIDER UK]
9 Rempah Pilihan Gisele Bundchen yang Membuatnya Sehat dan Awet Muda

Gisele Bundchen mengungkapkan bahan-bahan makanan yang menutrisi tubuhnya dan membuatnya sehat serta awet muda.


Kesalahan saat Belanja Bahan Makanan yang Bikin Pengeluaran Membengkak

16 Mei 2024

Ilustrasi wanita belanja bahan makanan di tengah pandemi. Freepik.com/Aleksandarlittlewolf
Kesalahan saat Belanja Bahan Makanan yang Bikin Pengeluaran Membengkak

Belanja cerdas adalah kunci untuk berhemat. Berikut kesalahan belanja bahan makanan yang biasa terjadi dan bikin pengeluaran lebih banyak.


Startup Logistik Ini Boyong Teknologi Pendingin Canggih ke Indonesia, Mampu Kelola 4 Jenis Suhu

8 Mei 2024

Chief Marketing Officer Coldspace, David Loei saat ditemui di pabrik cold chain di Srengseng, Jakarta Barat, Rabu, 8 Mei 2024. Ini merupakan pabrik cold chain pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi hybrid cold fulfillment warehouse. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Startup Logistik Ini Boyong Teknologi Pendingin Canggih ke Indonesia, Mampu Kelola 4 Jenis Suhu

Coldspace meluncurkan teknologi pendingin hybrid untuk pabrik bahan makanan di Srengseng,Jakarta Barat. Diklaim sebagai yang pertama di Indonesia.


Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

30 Maret 2024

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait persoalan HAM selama Pemilu 2024 di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. Sejumlah pelanggaran HAM yang ditemukan di antaranya, hak pilih kelompok marginal dan rentan, netralitas aparatur negara, hak kesehatan, dan hak hidup petugas pemilu. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

Komnas HAM apresiasi kesimpulan dan rekomendasi Komite HAM PBB. Meminta pemerintah implementasi kebijakan dan pelaksanaan di pusat serta daerah


Kelaparan Akut di Gaza Bisa Menciptakan Kematian Massal

19 Maret 2024

Anak-anak Palestina membawa panci saat mengantri untuk menerima makanan dari dapur amal di tengah kekurangan pasokan makanan, saat konflik antara Israel dan Hamas di Rafah di selatan Jalur Gaza 14 Desember 2023. Kelaparan kini telah muncul dalam beberapa minggu terakhir dan kita melihat semakin banyak orang yang belum makan selama dua atau tiga hari. REUTERS/Saleh Salem
Kelaparan Akut di Gaza Bisa Menciptakan Kematian Massal

IPC memperingatkan kekurangan bahan makanan yang ekstrim di sejumlah wilayah di Jalur Gaza telah memperburuk kelaparan di sana.


Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

15 Maret 2024

Penjelasan Jokowi Soal Presiden Cawe-cawe Jelang Pemilu 2024
Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

TPN Ganjar-Mahfud menilai sosoran PBB soal cawe-cawe Jokowi, telah membuat citra bekas Wali Kota Solo itu menjadi buruk di mata dunia.


Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

13 Februari 2024

Seorang konservasionis dari pusat penelitian perikanan laut melepaskan hiu bambu bergaris coklat ke laut dalam upaya untuk meningkatkan populasi hiu di Rayong, Thailand, 1 Juni 2021. Para peneliti pekan lalu melepaskan 40 hiu bambu berpita coklat, berusia antara 2 dan 3 bulan, di terumbu karang buatan yang dibuat khusus pada kedalaman 18 meter (60 kaki). REUTERS/Kriengkrai Attanartwong
Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.