Pada 2007, dalam pameran dirgantara, produsen pesawat MiG memamerkan prototip drone tempur Skat yang bobotnya sekitar 10 ton. Namun proyek ini sempat terhenti hingga MiG meneken kontrak baru pertengahan 2013 untuk mengembangkan drone baru berbasis desain Skat. "Sepertinya Sukhoi tertarik untuk mengembangkan yang lebih besar, kemungkinan mencapai 20 ton," kata Denis.
"Drone seperti itu bisa dikirim ke medan pertempuran, eksplorasi dan observasi tanpa membahayakan nyawa manusia," kata Anokhin. "Ini adalah masa depan dunia aviasi."
Sama seperti yang dipakai Amerika Serikat, Rusia bakal memakai drone tempur untuk menyerang obyek dan target bergerak, baik di darat mapun laut, yang berada pada wilayah yang dijaga sistem pertahanan udara. Drone Rusia diperkirakan bakal menyaingi wahana milik militer Amerika Serikat MQ-9 Reaper.
Reaper yang diproduksi pada 2001 berbobot sekitar 2,2 ton dan mampu mengangkut muatan 1,7 ton dan bahan bakar 1,8 ton. Drone yang pernah turun dalam pertempuran di Irak dan Afganistan ini bisa terbang hingga ketinggian 15 kilometer dengan daya tahan 14 jam jika muatannya penuh.
PRAVDA | LIVESCIENCE | GABRIEL TITIYOGA
Topik Terhangat
Ketua MK Ditangkap | Dinasti Banten | APEC | Info Haji | Pembunuhan Holly Angela
Tekno Terpopuler
Jam Tangan Ini Bisa Memprediksi Kematian
Android Kit Kat 4.4 Meluncur 14 Oktober
Sistem Transport Sel Raih Nobel Kedokteran 2013
Dikira Punah, Kadal Pinokio Ternyata 'Hidup' Lagi