TEMPO.CO, Buenos Aires - Semakin berkurangnya bahan bakar gas dan minyak bumi membuat ilmuwan Argentina melakukan sejumlah penelitian terkait gas alami untuk bahan bakar. Setelah melakukan uji coba, mereka menemukan cara untuk mengubah gas yang diciptakan oleh sistem pencernaan pada sapi untuk jadi bahan bakar.
Guillermo Berra, ketua kelompok fisiologi hewan di INTA (Argentina's National Institute of Agricultural Technology), menggunakan sistem katup dan pompa untuk mengumpulkan gas pencernaan sapi. Dengan sistem itu, gas pencernaan akan dialirkan dari rongga perut sapi melalui tabung ke dalam tangki pengumpul.
Gas-gas pencernaan, atau lebih dikenal dengan gas sendawa, kemudian diolah untuk dipisahkan antara gas metana dari gas lain, seperti karbon dioksida. Metana merupakan komponen utama gas alam. Belakangan ini, gas metana bahkan digunakan untuk bahan bakar kendaraan atau pembangkit listrik.
"Gas metana yang dikompres sama dengan gas alam. Sebagai sumber energi, memang prosesnya tidak praktis untuk saat ini. Tapi, pada tahun 2050, ketika cadangan bahan bakar semakin menipis, gas sendawa sapi ini bisa jadi alternatif," kata Berra kepada situs Reuters, Minggu, 20 Oktober 2013.
Menurut penelitian, sapi dapat memancarkan gas metana murni sekitar 250 sampai 300 liter dari sendawanya dalam sehari. Energi dari 300 liter gas metana sapi itu dinyatakan mampu menjalankan lemari es hingga 24 jam.
RINDU P HESTYA | REUTERS
Berita Populer Terkait:
Pengguna iPhone Gugat CEO Apple
Smell-O-Vision: Aroma Foto Makanan dalam Ponsel
Macan Tutul Dayeuhluhur Akhirnya Mati
Traffic YouTube dari Perangkat Bergerak Naik
Asteroid Raksasa Bergerak Menuju Bumi