Belum diketahui pasti berapa usia air dalam tempat penampungan itu. Tak ada yang tahu pula apakah air itu akan tetap tertahan di sana atau mengalir ke laut. Yang jelas, tinggi permukaan air di sana naik setelah ada peristiwa es meleleh yang sangat banyak pada 2012. Grup peneliti Forster akan kembali ke sana tahun depan untuk melanjutkan penelitian. "Mengetahui berapa tua usia air itu cukup untuk menjawab berbagai pertanyaan," katanya.
Penelitian tentang air di Greenland juga bisa membantu memahami pergerakan es. Biasanya air di bawah lapisan es menjadi semacam pelumas yang menggerakkan gletser. Sebagian air dan es yang meleleh biasanya mengalir ke bawah lapisan es, bergerak di antara retakan-retakan dan semacam pipa vertikal yang disebut moulin. Sebagian air lainnya kembali membeku di permukaan saat musim dingin datang.
Peneliti memperkirakan Greenland kehilangan lebih dari 200 juta ton es dan salju setiap tahun sejak 2003. Laporan Intergovernmental Panel on Climate Change yang dikeluarkan September lalu memperkirakan lapisan es bumi bakal lenyap seluruhnya ketika suhu bumi naik 1-4 derajat celcius. Laporan itu menyebutkan lapisan es yang hilang ada sekitar 34 miliar ton per tahun pada periode 1992-2001. Jumlah ini naik mencapai 215 miliar ton pada periode 2002-2011.
Saat ini, suhu rata-rata permukaan bumi sudah naik 0,7 derajat celcius bila dibandingkan dengan masa sebelum era industri. Di Greenland, kenaikan suhu justru terjadi lebih cepat.
Richard Alley, pakar gletser dari Pennsylvania State University mengatakan penemuan air ini punya implikasi terhadap masa depan lapisan es bumi. "Kita semua tahu terlalu banyak karbon dioksida di udara akan mempercepat melelehnya es di Greenland," kata dia.
Namun, peneliti bisa memprediksi secepat dan sebanyak apa es yang bakal meleleh. "Kita harus memahami betul pengaruhnya sehingga bisa mengurangi dampaknya di masa depan," Alley mengatakan.
LIVESCIENCE | BBC | GABRIEL TITIYOGA
Berita Terpopuler
Ponsel Baru BlackBerry Khusus Dijual di Indonesia
BlackBerry 10, Penyebab BlackBerry Rugi Besar
Yes! Winamp Akan 'Dihidupkan' Kembali
Opini Pengembang Lokal tentang Windows Phone
Apple dan China Mobile Resmi Jalin Kerja Sama
Lelehan Es Ditemukan di Bawah Greenland