TEMPO.CO, Jakarta - Ketinggian Aoraki, gunung tertinggi di Selandia Baru, rupanya menyusut. Awalnya catatan resmi tinggi gunung yang tertutup salju dan es ini mencapai 3.754 meter. Namun penelitian terbaru menggunakan data global positioning system (GPS) dan ekspedisi pendakian menyebutkan tinggi gunung ini tinggal 3.724 meter atau menyusut hingga 30 meter.
Salju dan bebatuan yang longsor dari puncak diyakini menjadi penyebab berkurangnya tinggi Gunung Aoraki.
Baca Juga:
Pada 14 Desember 1991, tinggi gunung itu masih tercatat 3.764 meter. Namun longsoran besar salju dan batu mengurangi ketinggian puncaknya hingga 10 meter. Peneliti dari Universitas Otago menemukan sejak longsor itu, tutupan salju dan es di puncak gunung terus berjatuhan. "Ketika runtuh, kondisi puncak gunung sudah tidak stabil lagi," kata Pascal Sirguey, peneliti sekaligus kepala proyek riset, Kamis 16 Januari 2014.
Sirguey mengatakan lapisan es terus tergerus dan berubah dalam 20 tahun terakhir. "Ini mirip seperti tumpukan biskuit yang rontok," katanya seperti dikutip Livescience.
Sirguey dan timnya tidak sengaja mengetahui penyusutan puncak gunung ketika mereka membangun model ketinggian digital untuk riset gletser. Model digital tu ternyata tidak cocok dengan ketinggian gunung Aoraki yang sudah dipublikasi. "Ketika foto dulu dan sekarang dibandingkan pun terlihat bedanya, tapi tidak ada yang memperhatikannya," ucap dia.
Mereka memeriksa ulang ketinggian gunung dengan melakukan pendakian pada November 2013 dan mengukur dengan GPS. Meski tak sampai puncak, pengukuran mereka menunjukkan penurunan tinggi gunung. Survei trigonometri, trik yang digunakan pada pembuatan peta era 1800an, juga mengkonfirmasi penyusutan tinggi gunung yang juga dikenal dengan nama Gunung Cook itu.
Bangsa Maori, penduduk asli Selandia Baru, sudah berabad-abad menggunakan nama Aoraki untuk menyebut gunung tertinggi itu. Suku Ngãi Tahu, bagian dari bangsa Maori, memandang gunung itu sebagai nenek moyangnya dan tempat suci. Menginjak puncak Gunung Aoraki adalah hal terlarang karena melanggar aturan kesucian. Status gunung suci itu juga masuk dalam aturan perlindungan yang dikeluarkan Departemen Konservasi Selandia Baru.
Orang Eropa pertama yang mengetahui keberadaan Gunung Aoraki adalah Abel Tasman pada 1642. Namun nama gunung Cook baru diberikan oleh penjelajah Eropa John Lort Stokes pada 1851. Nama ini adalah penghormatan bagi James Cook, pelaut Eropa pertama yang melakukan survei dan pencatatan navigasi rantai kepulauan Selandia Baru pada 1770.
LIVESCIENCE | GABRIEL TITIYOGA
Berita Lain:
Kayu Jadi Tempat Hidup Makhluk Aneh di Laut
Sel Sabit Mampu Membunuh Kanker
Robot Bayi Ini Pintar Berempati
Rekayasa Gen Bikin Tanaman Tembakau Raksasa