Namun burung yang hidup saat ini juga merupakan keturunan dinosaurus. Burung tergolong hewan berdarah panas dengan tingkat metabolisme yang cepat dan membentuk gaya hidup yang aktif. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah apakah dinosaurus mengikuti mekanisme fisiologi seperti reptil atau burung?
Untuk memecahkan misteri puluhan tahun itu, Grady dan timnya mengembangkan metode baru untuk menganalisis metabolisme tubuh hewan-hewan yang telah punah. Caranya, dengan melihat tingkat pertumbuhan tulang-tulang mereka. Metode ini menyerupai teknik menghitung umur pohon dengan menghitung jumlah lingkaran umur pada batang. (Baca: Rahasia Dinosaurus Berbadan Besar)
"Melihat cara tulang tersimpan di dalam lapisan fosil dapat mengungkapkan seberapa cepat atau lambat pertumbuhan dinosaurus," katanya. Tim ilmuwan juga memperkirakan tingkat metabolisme dinosaurus dengan melihat perubahan ukuran tubuh sejak lahir sampai dewasa.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa laju pertumbuhan menjadi indikator yang baik untuk mengukur tingkat metabolisme pada hewan yang masih hidup, dari hiu hingga burung. Secara umum, mamalia tumbuh sekitar 10 kali lebih cepat dibanding reptil. Dengan begitu, metabolisme tubuh mamalia juga 10 kali lebih cepat daripada reptil. (Baca:Fosil Dinosaurus Pertama di Arab Ditemukan)
Ketika para ilmuwan meneliti bagaimana dinosaurus bertumbuh dengan cepat, mereka menemukan bahwa binatang purba itu memang tidak mirip dengan mamalia ataupun reptil modern. Dalam hal ini, tidak ektotermik ataupun endotermik. "Mereka memiliki mekanisme tersendiri yang disebut mesotermik," ujar Grady.
LIVESCIENCE | MAHARDIKA SATRIA HADI
Terpopuler:
Komnas HAM Akan Jemput Paksa Kivlan Zen, TNI Cuek
Dolly Ditutup, Ini Kisah Masa Kecil Warga Sekitar
Ahok: Masyarakat Jakarta Tak Mau Dipimpin Kafir
Kecelakaan Subang, 7 Siswa SMA Cengkareng Tewas
Pesan-Pesan Pro-Prabowo Menyusup di Facebook Tempo