TEMPO.CO, Jakarta - ZMapp merupakan salah satu obat dan vaksin yang dipercaya dapat mencegah ebola. Tiga petugas Liberia dan dua warga Amerika yang terinfeksi ebola menunjukkan tanda-tanda penyembuhan setelah mendapat terapi dengan ZMapp.
ZMapp dibuat dari gabungan dua serum. Pertama, serum MB-003, yang dikembangkan oleh Mapp Biopharmaceutical di San Diego, Amerika Serikat. Serum kedua bernama ZMAb, yang dikembangkan oleh perusahaan obat Defyrus Inc di Kanada. Kedua serum kemudian digabungkan sehingga menjadi ZMapp. (Baca: Dua Pasien AS Terkena Ebola Gunakan Obat Zmapp)
Ebola bisa mematikan karena menyerang antibodi atau sistem kekebalan tubuh yang tahan terhadap virus dan bakteri. Para ilmuwan menuturkan ZMapp mampu membuat antibodi buatan yang dapat melawan infeksi dari virus seperti ebola.
Dikutip dari Mashable, Senin, 18 Agustus 2014, serum ini berasal dari tanaman tembakau yang bernama Nicotiana benthamiana. Menurut Charles Arntzen, ahli bioteknologi dari Arizona State University, tanaman yang ditemukan di Australia ini merupakan tempat yang ideal untuk pertumbuhan antibodi.
ZMapp belum mendapat izin dari Badan Pengawasan Obat Amerika untuk diberikan pada manusia. Mengingat jumlah korban tewas terus meningkat sejak akhir tahun lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan ZMapp layak untuk diujicobakan pada manusia. (Baca: Vaksin ZMapp untuk Ebola Tunjukan Tanda Positif)
Sayangnya, pasokan serum saat ini telah habis. Lewat laman resminya, Defyrus menyatakan ketersediaan serum sangat sedikit karena belum dievaluasi keamanannya pada manusia.
RINDU P. HESTYA | MASHABLE | INTERNATIONAL BUSSINES TIMES
Berita Lain:
ISIS Rilis Video Pemenggalan Wartawan AS
Eksekusi Foley, ISIS Juga Tahan Wartawan AS Steven
Arab: ISIS Musuh Nomor Satu Umat Islam