Jensen mengatakan jejak kaki tersebut mungkin terbentuk pada kisaran 5.000 sampai 2.000 sebelum Masehi. Saat itu, dia menambahkan, tingkat Laut Baltik cukup tinggi karena mencairnya gletser di Eropa Utara. Manusia purba saat itu, dia beranggapan, menggunakan lubang-lubang bekas mencairnya gletser untuk memancing.
Manusia prasejarah saat itu, menurut Jensen, membuat perangkap rumit untuk memancing. Dia mengatakan pagar kayu dibuat dengan jarak satu kaki. Perangkap tersebut ditempatkan di air dangkal teluk, yang akan dipenuhi air saat laut pasang. “Pagar ini diangkat sebelum badai datang,” ujarnya. Di salah satu titik, terdapat bekas hapusan jejak kaki manusia.
Meski begitu, jejak kaki tersebut ditemukan di beberapa tempat. “Dan kering karena badai,” kata Jensen. Jejak kaki tersebut, menurut Jensen, dibuat oleh dua orang berbeda. Sebab, kata dia, satu cetakan terlihat lebih kecil daripada yang lainnya
Selain jejak manusia, tim arkeolog menemukan beberapa tengkorak milik hewan endemik di pantai dekat teluk. Tulang-belulang hewan tersebut ditemukan terkubur di area seluas 83 meter persegi. Jensen menduga sisa-sisa hewan tersebut merupakan santapan manusia prasejarah yang sama pada 4.000 tahun sebelum Masehi.
AMRI MAHBUB
Terpopuler:
Ketika Geger Melanda Acara Puncak JFW 2015
Kopi Kolombia, Pilihan Menu Baru Minum Kopi
Begini Cara Terapi Target untuk Kanker Bekerja
Desember, Uji Klinis Terapi Ebola Pertama
Bogor Organic Fair Akan Digelar di Sempur