Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ilmuwan Temukan Protein untuk Melawan Virus dan Kanker

Editor

Erwin prima

image-gnews
Sel kanker. novosti.rs
Sel kanker. novosti.rs
Iklan

TEMPO.CO, London - Para ilmuwan telah menemukan sebuah protein yang memainkan peran sentral dalam mempromosikan kekebalan terhadap virus dan kanker. Temuan ini membuka pintu untuk terapi baru.

Percobaan pada tikus dan sel manusia telah menunjukkan bahwa protein itu mempromosikan proliferasi sel Cytotoxic T, yang membunuh sel-sel kanker dan sel yang terinfeksi virus. Temuan itu tak terduga karena protein baru itu memiliki fungsi yang tidak diketahui dan tidak menyerupai protein lainnya.

Para peneliti dari Imperial College London yang memimpin penelitian itu sedang mengembangkan terapi gen yang dirancang untuk meningkatkan sel-sel yang melawan infeksi, dan berharap untuk memulai uji coba pada manusia dalam tiga tahun.

Penelitian ini juga melibatkan peneliti di Queen Mary University London, ETH Zurich dan Harvard Medical School. Temuan mereka, yang dikerjakan dalam enam tahun, dilaporkan dalam jurnal Science.

Sel Cytotoxic T merupakan komponen penting dari sistem kekebalan tubuh, tetapi ketika dihadapkan dengan infeksi serius atau kanker stadium lanjut, mereka sering tidak dapat berkembang biak dalam jumlah yang cukup besar untuk melawan penyakit itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan mengamati tikus yang mengalami mutasi genetik, tim Imperial menemukan strain tikus yang menghasilkan 10 kali lebih banyak sel Cytotoxic T saat terinfeksi virus dibandingkan dengan tikus normal. Tikus-tikus ini menekan infeksi itu secara lebih efektif, dan lebih tahan terhadap kanker. Mereka juga menghasilkan lebih banyak tipe kedua dari sel T, sel memori, yang memungkinkan mereka untuk mengenali infeksi yang mereka hadapi sebelumnya dan meluncurkan respons cepat.

Tikus dengan kekebalan yang ditingkatkan menghasilkan protein yang sampai sekarang belum diketahui itu dalam jumlah besar. Para peneliti menamakan protein itu lymphocyte expansion molecule, atau LEM. Mereka ingin menunjukkan bahwa LEM memodulasi proliferasi sel T manusia seperti pada tikus.

Profesor Philip Ashton-Rickardt dari Imperial, yang memimpin penelitian, mengatakan sel-sel kanker memiliki cara untuk menekan aktivitas sel T, membantu mereka untuk melarikan diri dari sistem kekebalan tubuh. "Rekayasa genetik sel T untuk meningkatkan kemampuan mereka melawan kanker telah menjadi sebuah tujuan dan teknik untuk memodifikasi mereka sudah ada. Dengan memperkenalkan versi aktif gen LEM ke dalam sel T dari pasien kanker, kami berharap dapat memberikan pengobatan yang kuat untuk pasien,” ujarnya.

ERWIN Z | SCIENCEDAILY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

1 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

5 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

6 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

6 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

9 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

11 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

12 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

14 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

14 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

17 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.