Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

LIPI Temukan Dua Jenis Ngengat yang Diduga Spesies Baru

image-gnews
Ngengat mengidentifikasi bunga dari aromanya
Ngengat mengidentifikasi bunga dari aromanya
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta-Para peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan berhasil mendapatkan enam kandidat spesies baru selama menempuh ekspedisi KNRI di kawasan Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat, 16-30 April lalu. Di antara temuan mereka terdapat dua jenis ngengat alias kupu-kupu malam. Dua spesies  itu ternyata berpotensi menjadi hama baru penggerek pohon.

Dua ngengat itu merupakan golongan Xyleutes yang sebagian besar anggotanya memang dikenal sebagai hama tanaman dan pohon. "Mereka melubangi batang yang menyebabkan pohon mati. Ini calon hama baru dari spesies baru," kata Hari Sutrisno, peneliti serangga LIPI, usai pemaparan hasil ekspedisi NKRI di kantor LIPI, Jakarta, 12 Mei 2015.

Menurut Hari, ngengat-ngengat yang diyakini sebagai spesies baru itu bisa dikenali dari ciri fisiknya. Kandidat pertama memiliki sayap bewarna putih kecokelatan dengan totol-totol berwarna hitam. "Ngengat ini berpotensi menjadi hama tanaman kopi," kata Hari.

Kandidat jenis ngengat baru kedua memiliki tubuh dan sayap berwarna cokelat. Ciri utama ngengat ini adalah tidak memiliki sisik di bagian tepi sayapnya. "Ngengat ini bisa menjadi hama untuk pohon," kata Hari.

Hari mengatakan ngengat bisa membunuh pohon dengan menggerogoti dan membuat lubang di pangkal cabang yang terhubung dengan batang utama. "Pohon bisa mati karena ngengat-ngengat itu merusak kambiumnya," ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski tergolong sebagai spesies baru di dunia ilmiah, warga lokal telah mengetahuinya selama dua dekade terakhir. Ngengat itu diperkirakan belum menyebar ke tempat lain. "Kondisi ini yang harus dipelajari dan dijelaskan agar bisa menyusun antisipasinya," kata Hari.

Menurut Hari, kepastian dua ngengat itu sebagai spesies baru masih menunggu publikasi laporan ilmiah dan persetujuan ilmuwan dunia. Penetapan spesies baru membutuhkan perbandingan morfologi hingga data genetika dari jenis yang berkerabat. "Untuk publikasi sedang kami garap, kami yakin itu memang spesies baru," kata Hari.

Selain dua ngengat, tim peneliti juga mendapati dua spesies cicak hutan dan dua jenis laba-laba (arachnida) baru. Peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI, Cahyo Rahmadi, mengatakan tim LIPI juga mendata 230 spesies kelompok serangga pada ketinggian 100 dan 500 meter di atas permukaan laut. "Ada 27 spesies di kelompok tawon dan dua jenis lebah madu yang potensial nilai ekonominya,' kata dia.

GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia