Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Penyesalan Jawara dan Perburuan Penyu Raja Ampat  

Editor

Erwin prima

image-gnews
Seorang wisatawan asing menyemprotkan air ke puluhan penyu hasil sitaan sebelum dilepasliarkan di Pantai Kuta, Bali, 17 September 2015. SONNY TUMBELAKA/AFP/Getty Images
Seorang wisatawan asing menyemprotkan air ke puluhan penyu hasil sitaan sebelum dilepasliarkan di Pantai Kuta, Bali, 17 September 2015. SONNY TUMBELAKA/AFP/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Raja Ampat - Jems Drimlol belum bisa melupakan pengalaman kelam masa lalunya. Mengenakan kemeja berwarna biru muda dengan logo Kementerian Kelautan dan Perikanan di bagian saku kanan dan logo Kabupaten Raja Ampat di saku kirinya, pria 38 tahun itu bercerita lirih.

"Saya dulu jawara dalam hal berburu penyu," ujarnya kepada Tempo, pekan lalu, di Kampung Harapan, Distrik Misool Selatan, Misool, Raja Ampat.

Pria yang tinggal di Kampung Biga, Distrik Misool Barat, Raja Ampat, ini menuturkan, sejak kecil, ia sudah akrab dengan perburuan penyu. Aktivitas itu merupakan salah satu tradisi turun-temurun di tempat tinggalnya. Jems belajar berburu penyu dari ayahnya.

Saat berusia 17 tahun, kata Jems, ia mulai berburu penyu sendiri. Perburuan biasanya dilakukan pada siang dan malam hari. Jika beruntung, dalam sehari, ia bisa mendapatkan tiga penyu hijau. Namun, jika sedang apes, ia hanya bisa membawa pulang seekor penyu.

Daging penyu hasil buruan, ujar Jems, biasanya untuk konsumsi pribadi. Sedangkan cangkangnya dijual kepada pengepul dengan harga sekitar Rp 40 ribu per kilogram. "Bahkan, jika permintaan tinggi, 1 kilogram cangkang bisa dihargai hingga Rp 150 ribu," ujarnya.

Untuk mendapatkan penyu, Jems biasanya berburu hingga menempuh jarak 15 kilometer dari rumahnya. Untuk menempuh jarak tersebut, pria berkulit hitam ini membutuhkan Premium sebanyak 5 liter. Karena tak memiliki perahu sendiri, ia harus meminjam perahu temannya. Saat berburu, pria dengan enam anak ini biasanya mengajak istri atau temannya.

Selanjutnya: Ia Insyaf, lalu...

Saat itu Jems belum menyadari bahwa penyu merupakan hewan yang dilindungi. Padahal pemerintah Raja Ampat telah menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2012. Dalam Pasal 8 aturan tersebut, penyu merupakan salah satu hewan yang dilindungi di Kawasan Konservasi Perairan Raja Ampat.

Jems mulai menyadari kekeliruannya saat mendapatkan pengarahan dari The Nature Conservancy (TNC). Dari TNC, ia mengerti bahwa penyu merupakan salah satu hewan yang harus dilindungi lantaran kemampuan reproduksinya rendah. Pada 2013, dia mulai bergabung  dengan TNC menjadi fasilitator kampung.

Sebagai fasilitator kampung, Jems bertugas mengkampanyekan perlindungan penyu. Dia pun rela mengunjungi pulau-pulau di sekitar Misool agar penyu tidak punah. Dalam menjalankan tugas, ia kerap mendapat perlawanan dari keluarga yang masih melestarikan perburuan penyu. "Sebagian warga belum bisa menerima apa yang saya sampaikan karena saya dulu juga pemburu penyu," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kendati mengadapi hambatan, Jems mengklaim sosialisasinya efektif. Hal itu didasari berkurangnya jumlah keluarga yang masih berburu penyu. Saat itu, di Kampung Biga, jumlah keluarga yang berburu penyu bisa mencapai 79. Namun sekarang, jumlah pemburu penyu hanya tersisa lima keluarga.

Hal serupa disampaikan Monitoring and Science Advisor TNC Purwanto. Dia mengatakan, setelah Perda Nomor 9 Tahun 2012 terbit, jumlah orang yang berburu penyu mulai berkurang. Dampaknya, populasi penyu hijau di sekitar perairan Raja Ampat mulai menunjukkan peningkatan. "Dari 33 titik yang kami teliti, hampir di seluruh tempat kami bisa menemukan penyu," ujarnya.

Selain itu, ujar Purwanto, beberapa pulau di sekitar Misool, seperti Pulau Jaam, mulai dijadikan tempat penyu bertelur. Padahal, saat perburuan penyu marak, penyu enggan bertelur di Pulau Jaam lantaran merasa tak aman.

Selanjutnya: Mimpi untuk Anak-Cucu

Berdasarkan hasil pengawasan kesehatan karang di Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Misool yang dilakukan TNC serta Dinas Kelautan dan Perikanan Raja Ampat yang dirilis tahun lalu, pada 2009 dan 2011, rata-rata total biomassa ikan di KKPD Misool adalah 54,8 kilogram per hektare.

Pada 2009, biomassa ikan hanya sebesar 38,9 kilogram per hektare, tapi pada 2011 menjadi 60,1 kilogram per hektare. Kenaikan tersebut mencakup beberapa ikan yang sering dikonsumsi warga Misool, seperti ikan gutila (Lethrinidae), ikan raja bau (Haemulidae), ikan kulit pasir (Achanthuridae), dan ikan kakatua (Scarini).

Jems semakin optimistis bahwa kampanyenya dalam perlindungan penyu akan semakin efektif. Musababnya, pemerintah Papua Barat pun mendukung pelestarian penyu dan biota laut lain.

Apalagi, saat ini, ia juga dilibatkan pemerintah Raja Ampat untuk menjadi anggota Tim Komunikasi, Ekonomi, dan Penjangkauan di Kawasan Konservasi Perairan Raja Ampat. "Saya ingin melihat anak-cucu saya mengetahui penyu tidak melalui gambar," tuturnya.

GANGSAR PARIKESIT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

10 jam lalu

Penenggelaman dua kapal ikan asing pelaku pencurian ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera Kotaraja Lampulo, Aceh, Kamis 18 Maret 2021. ANTARA/HO-KKP
KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi


Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

18 hari lalu

Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.


Produksi Garam Nasional Lampaui Target

58 hari lalu

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,


Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

5 Februari 2024

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 14 November 2023. Rapat tersebut membahas evaluasi dan monitoring pelaksanaan anggaran tahun 2023, membahas rencana program dan kegiatan tahun 2024, serta isu-isu aktual lainnya. TEMPO/M Taufan Rengganis
Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

Nilai investasi di sektor kelautan dan perikanan Indonesia pada 2023 mencapai Rp 9,56 triliun. Cina menjadi investor asing terbesar Indonesia.


Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

30 Januari 2024

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

KKP telah menunjuk pengacara (lawyer) dalam penyelesaian kasus tersebut.


Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

18 Januari 2024

Petugas KKP menangkap kapal nelayan Vietnam di perairan Laut Natuna Utara, 16 Mei 2021. Foto: Dokumentasi Kementerian Kelautan dan Perikanan
Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

Aturan penangkapan ikan terukur terus dimatangkan pemerintah.


Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

14 Januari 2024

Foto udara jutaan pendukung Houthi berunjuk rasa mengecam serangan udara yang dilancarkan AS dan Inggris terhadap Houthi, di Sanaa, Yaman 12 Januari 2024.  Houth Media Center/Handout via REUTERS
Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

Top 3 dunia adalah Eropa terpecah dalam serangan Houthi Yaman, AS mengungkap dugaan suap ke pejabat RI, hingga kapal tanker gunakan kru Cina.


Dugaan Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan

13 Januari 2024

Jubir Menteri KKP Wahyu Muryadi saat di wawancarai awak media usai melakukan sosialisasi PP 26 tahun 2023 di Batam, Selasa (25/7/2023). Foto Yogi Eka Sahputra
Dugaan Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan

Pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diduga terima suap dari perusahaan asal Jerman. Ini tanggapan KKP.


Wartawan Tempo Menang Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari

14 Desember 2023

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari (AJSB) 2023 kategori Foto Jurnalistik, Media Online, Media Televisi, dan Media Cetak pada acara puncak Bulan Bakti Kelautan dan Perikanan di Ecovention - Ecopark Ancol, Jakarta Utara, Kamis (14/12/2023). Tahun ini, KKP menerima lebih dari 350 karya yang dikirimkan para jurnalis dari berbagai wilayah Indonesia.
Wartawan Tempo Menang Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari

Febriani, Wartawan Tempo juara pertama pada Kategori Cetak pada lomba Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari (AJSB) 2023.


Penyelundupan Benih Lobster ke Vietnam Marak, Negara Rugi hingga 30 Triliun

1 Desember 2023

Dirjen PSDKP Kementerian Kelautan dan Perikanan, Laksamana Muda TNI Adin Nurawaluddin meninjau kesiapan kapal patroli bersama menangkap pelaku penyeludupan BBL di Indonesia, Jumat 1 Desember 2023. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Penyelundupan Benih Lobster ke Vietnam Marak, Negara Rugi hingga 30 Triliun

Penyelundupan Benih Bening Lobster (BBL) terus marak terjadi ke negara Vietnam melalui Singapura.