Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perubahan Iklim, Gletser Everest Terancam Hilang

Editor

ursul florene

image-gnews
Puncak Everest, di antara puncak-puncak gunung lainnya di pegunungan Himalaya difoto dalam pernerbangan dari Kathmandu, Nepal, pada April 2010.  REUTERS/Tim Chong
Puncak Everest, di antara puncak-puncak gunung lainnya di pegunungan Himalaya difoto dalam pernerbangan dari Kathmandu, Nepal, pada April 2010. REUTERS/Tim Chong
Iklan

TEMPO.CO, Amerika Serikat - Pemanasan global dan perubahan iklim dunia telah membawa dampak nyata di Gunung Everest. Gletser di puncak tertinggi di dunia itu mulai meleleh dan membentuk danau-danau.

Hal ini disampaikan seorang profesor geomorfologi dari Universiy of Leeds, Inggris, Duncan Quincey. “Gletser-gletser mulai berubah dengan sangat cepat dan temuan kami membuktikan penyebabnya adalah iklim,” katanya seperti dilansir dari The Washington Post, Senin, 30 November 2015, waktu setempat.

Ia dan tim geolog dari Inggris baru saja kembali setelah menghabiskan tiga pekan di gletser Khumbu, yang terbentang 15-25 ribu kaki di atas permukaan laut. Quincey mengingat pemandangan yang ia saksikan bahwa genangan air dari es telah mencair.

Di area lain, mereka juga menemukan danau yang lebih luas, yakni daerah yang sebelumnya merupakan bentangan es kini menjadi kumpulan air seluas beberapa kali lapangan sepak bola. Bahkan, menurut Quincey, beberapa sangat dalam dan luas sehingga bisa diseberangi dengan perahu.

Pembentukan kolam ini sangat berbahaya. Air tak memiliki sifat memantulkan cahaya matahari seperti es. Mereka bahkan cenderung menyerapnya, yang berarti menghangatkan danau sekaligus es di sekitarnya. Volum air yang terus bertambah karena fenomena ini diperkirakan dapat melelehkan gletser dalam waktu cepat.

Bukan hanya di Khumbu, danau glasial yang telah ada sebelumnya, Tsho Rolpa, juga bertambah luas. Setengah abad yang lalu, luas danau ini tak mencapai 1 mil. Namun, saat tim Quincey mengamati danau tersebut, luasnya telah menjadi 2 mil dengan volume air hingga 100 juta kubik. Bila volume air terus naik, ada kemungkinan bendungan akan jebol dan air akan mengalir ke permukiman di kaki gunung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Inilah bahaya yang sebenarnya. Kami belum memiliki metode obyektif untuk pencegahan bahaya kemunculan danau-danau ini,” ujarnya. Diperkirakan 6.000 orang akan dilanda banjir bila air lelehan gletser menjebol danau dan bendungan alaminya.

Namun hal ini belum akan terjadi dalam waktu dekat. Quincey memperkirakan masih ada puluhan tahun kesempatan untuk mencegah kebanjiran terjadi.

Sebelumnya, International Centre for Integrated Mountain Development di Kathmandu, Nepal, pernah merilis penelitian terkait dengan pengaruh perubahan iklim terhadap gletser. Konon, 70 persen gletser terancam hilang pada abad ini karena suhu yang terus meningkat. Bila tak dicegah, angka lelehan gletser dapat mencapai 99 persen pada 2100.

WASHINGTON POST | THE CRYOSPHERE | URSULA FLORENE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

14 jam lalu

Seorang demonstran memimpin nyanyian di perkemahan protes untuk mendukung warga Palestina, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Universitas Washington di Seattle, Washington, AS 29 April 2024. REUTERS/David Ryder
Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.


AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

Sekretaris Pers Gedung Putih AS Karine Jean-Pierre mengadakan jumpa pers harian di Gedung Putih di Washington, AS 24 Juli 2023. REUTERS/Jonathan Ernst
AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.


Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.


Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Petugas penegak hukum memasuki perkemahan protes pro-Palestina di Universitas California Los Angeles (UCLA), ketika konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Los Angeles, California, AS, 2 Mei 2024. REUTERS/David  Swanson
Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?


Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.


Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza


Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Ilustrasi Hacker atau Peretas. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya


Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Jaksa Karim Khan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). REUTERS
Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)


Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Direktur CIA William Burns berbicara selama sidang Komite Intelijen DPR AS tentang ancaman di seluruh dunia, di Washington, D.C., AS, 15 April 2021. [Tasos Katopodis/Pool via REUTERS]
Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.


Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Sekelompok pengunjuk rasa memegang bendera kuning bertuliskan Khalistan, serta spanduk bergambar pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh, saat melakukan protes di luar konsulat India, seminggu setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengemukakan kemungkinan keterlibatan New Delhi dalam aksi tersebut. pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar di British Columbia, di Toronto, Ontario, Kanada 25 September 2023. REUTERS/Carlos Osorio
Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.