TEMPO.CO, Inggris - Dinosaurus terganas, Tyrannosaurus rex, atau kerap disebut T-rex, ternyata bukan berasal dari Amerika Utara seperti dugaan peneliti sebelumnya. Sebuah studi mengajukan dugaan bahwa dinosaurus bipedal ini sebenarnya berasal dari daerah lain.
“Mungkin, T-rex sebenarnya spesies imigran dari Asia,” kata Paleontolog University of Edinburgh, Steve Brusatte, seperti dilansir dari Live Science, Selasa, 1 Maret 2016. Kesimpulan ini didapatnya setelah menyusun pohon keluarga dinosaurus pemakan daging tersebut.
Baca Juga:
Baca: Nenek Moyang Tyrannosaurus Rex Ditemukan, Badannya Kecil
Selama ini, tak banyak yang mengetahui garis keturunan T-rex karena sedikitnya fosil yang tersedia. Namun setiap situs penemuan fosil T-rex tersebar di benua yang berbeda-beda. Thomas Carr, rekan Brusatte sekaligus seorang profesor biologi di Carthage College, mengatakan penemuan melingkupi di Asia, bagian barat dan timur Amerika Utara, hingga Eropa.
Carr mengatakan hal ini dapat terjadi karena nenek moyang T-rex hidup di benua raksasa Pangea, yang terbelah-belah 200 juta tahun lalu. Setelah terpisah, para nenek moyang ini berevolusi di tempat mereka masing-masing.
Baca: T-rex Ternyata Pernah Hidup di Jepang, Ini Buktinya
Hingga akhirnya, 67 juta tahun lalu, permukaan laut antara Asia dan Amerika Utara menyurut sedemikian rupa, meninggalkan jembatan penghubung kedua benua ini. “Mungkin T-rex menyeberang lewat jalur ini,” ujar Carr. Kemungkinan ini dikuatkan dengan banyaknya fosil T-rex di bagian barat Amerika Utara, yang memiliki ciri tengkorak Asia.
Baca juga: Ahli Dinosaurus: Hewan di Film Jurassic World Tak Akurat
Benua Asia sendiri pernah ditinggali dua kerabat T-rex, yakni Tarbosaurus dan Zhuchengtyrannus. Brusatte mengatakan Tarbosaurus adalah versi Asia dari dinosaurus ganas ini karena kemiripan ukuran, proporsi, hingga struktur gigi dan rahang. Sedangkan Zhuchengtyrannus, meski mirip, memiliki hubungan genetika yang agak jauh.
LIVE SCIENCE | URSULA FLORENE