TEMPO.CO, Prancis - Glowee, perusahaan start-up asal Prancis, menawarkan alternatif penerangan ramah lingkungan. Mereka akan memanfaatkan bakteri bercahaya untuk menerangi etalase toko dan petunjuk jalan.
Mereka telah melakukan uji coba lampu biologis ini pada Desember 2015. “Berhasil menyala selama tiga hari. Saat ini, kami tengah mengembangkan yang bisa bertahan hingga sebulan atau lebih,” tulis Glowee dalam situs resminya.
Lampu ini menggunakan wadah transparan berukuran kecil, yang diisi gel yang mengandung bakteri Aliivibrio fischeri. Bakteri ini diketahui membuat cumi-cumi Hawaii memendarkan cahaya biru kehijauan. Glowee pun turut memasukkan nutrisi yang dibutuhkan bakteri untuk bertahan hidup.
Awalnya, cahaya hanya bertahan selama beberapa detik. Namun, dengan meningkatkan konsistensi aliran nutrisi melalui jeli, perusahaan ini berhasil meningkatkan daya tahan cahaya tersebut hingga tiga hari.
“Metode ini dapat mengurangi 19 persen konsumsi listrik untuk pencahayaan,” kata Sandra Rey, pendiri Glowee. Metode ini bisa digunakan juga untuk menerangi lokasi yang tak terjangkau kabel listrik, seperti taman.
Lampu biologis ini dapat digunakan untuk mengakali aturan di Prancis, yang melarang pemilik toko menyalakan lampu etalase dari pukul 1 dinihari hingga pukul 7 pagi. Rey melanjutkan, perusahaannya akan menciptakan tombol untuk menonaktifkan bakteri pada siang hari dan baru menyala pada malam hari. “Dengan demikian, mereka bisa menyimpan energi,” tuturnya.
IFL SCIENCE | NEW SCIENTIST | URSULA FLORENE