TEMPO.CO, Amerika - Peneliti di Amerika Serikat akan melakukan uji coba vaksin Zika pada manusia. Ini merupakan fase pertama percobaan langsung pada manusia.
“Kira-kira akhir musim panas nanti,” kata Anthony Fauci, Direktur Lembaga Penyakit Alergi dan Infeksi Nasional Amerika, seperti dilansir dari Live Science, pada Kamis, 10 Maret 2016, waktu setempat. Sejak penyakit ini merebak pada awal tahun lalu, ilmuwan dan ahli kesehatan bekerja keras mencari obat yang mujarab.
Percobaan fase pertama ini akan dilakukan pada sekelompok kecil pengidap Zika. Penelitian akan mengevaluasi apakah pengobatan ini aman serta berapa dosis yang tepat. Mereka juga hendak mencari apakah ada efek samping yang ditimbulkan.
Bila percobaan ini berhasil dan menimbulkan reaksi imun terhadap flavivirus Zika, peneliti akan melanjutkan percobaan fase kedua pada awal 2017. Fauci meyakini vaksin untuk Zika akan segera ditemukan.
Bagaimanapun, mereka membutuhkan bantuan dana untuk terus melanjutkan percobaan. Saat ini, masih terjadi perdebatan terkait dengan dana penelitian vaksin tersebut. Presiden Amerika Barack Obama meminta Dewan Kongres Amerika menggelontorkan US$ 1,8 miliar untuk menyokong penelitian. Tapi anggota Dewan dari Partai Republikan menolak dan berkeras agar dana yang dipakai berasal dari sisa anggaran penanggulangan wabah Ebola.
Kisruh soal dana ini juga membuat pihak swasta ragu untuk ikut berpartisipasi dalam pencarian vaksin. “Kalau dananya belum pasti, sulit bagi kami melanjutkan ke fase II. Butuh waktu yang lama,” ucapnya.
LIVE SCIENCE | URSULA FLORENE