TEMPO.CO, Jakarta -Oksigen dalam dunia kedokteran dapat digunakan untuk penyembuhan luka. Pengobatan ini disebut sebagai Terapi Oksigen Hiperbarik atau penyembuhan dengan oksigen bertekanan khusus. Terapi oksigen Hiperbarik menggunakan oksigen bertekanan 2,4 atmosfir.
Pengobatan ini di Jakarta tersedia di tiga Rumah Sakit yaitu Rumah Sakit Angkatan Laut Mintoharjo Benhill Jakarta Pusat, Rumah Sakit Jakarta di Jakarta Pusat dan Rumah Sakit Metropolitan Medical Center Kuningan Jakarta Selatan.
Pengobatan ini umumnya dilakukan sebanyak 10 kali atau tergantung tingkat ringan parahnya keluhan penyakit yang diderita.
Berikut beberapa manfaat terapi oksigen Hiperbarik
1. Meningkatkan konsentrasi oksigen pada seluruh jaringan tubuh, bahkan pada aliran darah yang berkurang,
2. Merangsang pertumbuhan pembuluh darah baru untuk meningkatkan aliran darah pada sirkulasi yang berkurang,
3. Mampu menghambat produksi racun alfa toksin,
4. Mampu membunuh bakteri, terutama bakteri anaerob seperti Closteridium perfingens (penyebab penyakit gas gangren),
5. Mampu menghentikan aktivitas bakteri (bakteriostatik) antara lain bakteri E. coli dan Pseudomonas sp.yang umumnya ditemukan pada luka-luka mengganas,
6. Menurunkan waktu paruh karboksihemoglobin dari 5 jam menjadi 20 menit pada penyakit keracunan gas CO,
7. Meningkatkan viabilitas sel atau kemampuan sel untuk bertahan hidup,
8. Dapat mempercepat proses penyembuhan pada pengobatan medis konvensional,
9. Meningkatkan produksi antioksidan tubuh tertentu,
10. Meningkatkan sensitivitas sel terhadap radiasi,
11. Menahan proses penuaan dengan cara pembentukan kolagen yang menjaga elastisitas kulit,
12. Badan menjadi lebih segar, badan tidak mudah lelah, gairah hidup meningkat, tidur lebih enak dan pulas.
13. Memperbaiki fungsi ereksi pada pria penderita diabetes (laporan para ahli hiperbarik di Amerika Serikat pada tahun 1960).
Sebelumnya diberitakan, kebakaran terjadi di ruang pengobatan hiperbarik Chamber Pulau Miangas, Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo. Kebakaran ini telah merenggut nyawa empat pasien yang dirawat di Chamber itu.
Berdasarkan penuturan dari Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama M. Zainudin, ruangan Chamber tersebut biasa digunakan untuk terapi hiperbarik pengembalian stamina tubuh.
"Chamber adalah alat pengobatan hiperbarik, biasanya digunakan oleh pasukan kita yaitu kopaska dan penyelam yang mengalami dekompresi yaitu pada saat menyelam," kata M. Zainudin saat memberi keterangan Pers di Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo pada Senin, 14 Maret 2016.
Terapi tersebut kata M. Zainudin digunakan dengan cara memasukkan oksigen-oksigen murni ke dalam tubuh pasien, sehingga fungsi organ mereka terutama pernafasan dapat kembali normal seperti sedia kala. "Karena tekanan di bawah air adalah berbeda dengan tekanan yang ada di atas air," kata M. Zainudin. Di sisi lain, perawatan di ruangan Chamber juga digunakan untuk pengobatan kebugaran dari kesehatan tubuh.
Berdasarkan penuturan dari M.Zainudin, sejak ruang Chamber Pulau Miangas dioperasikan pada 2013, belum pernah mengalami kecelakaan apapun. Baru pada siang hari tadi sekitar pukul 14.00 RSAL Mintohardjo mengumumkan pihaknya telah mengevakuasi empat jenazah korban kebakaran di ruang tersebut.
Adapun yang menjadi korban dalam peristiwa naas itu diantaranya Inspektur Jenderal Purnawirawan Abubakar Nata Prawira, Sulistyo, Edi Suwandi dan dokter Dimas, yang merupakan pendamping Edi.
MAYA NAWANGWULAN|DESTRIANITA K.