TEMPO.CO, Jakarta - Mungkin tak banyak yang tahu bahwa sinar biru atau blue light yang terpancar dari layar gadget yang kita pakai sehari-hari ternyata berbahaya bagi kesehatan mata. Itu sebabnya bila terlalu lama menatap layar ponsel, tablet, atau monitor komputer, mata akan terasa cepat lelah.
Sinar biru merupakan sinar terjauh yang dapat ditangkap mata manusia. Panjang gelombangnya ada di kisaran 380–500 nm. Energi sinar biru dikategorikan paling tinggi dibandingkan sinar tampak lainnya. Di alam, sinar biru berasal dari matahari. Namun sinar biru juga dapat dipancarkan oleh sumber lain, seperti lampu neon, layar LED, TV, ponsel pintar, tablet, dan perangkat digital lainnya.
Secara alamiah sinar biru ada di mana-mana, dan semua orang berisiko terkena paparan sinar biru baik dari matahari maupun perangkat digital. Anak-anak di bawah umur 10 tahun dan orang dewasa di atas 45 tahun adalah kelompok yang paling rentan terkena dampak buruk radiasi sinar biru.
Nah, untuk mereduksi bahaya sinar biru tersebut Advan, selaku produsen perangkat digital nasional, meperkenalkan teknologi Eye Protection, berupa teknologi nano optical film pertama pada tablet. Teknologi itu dibenamkan pada Advan i7 Tablet. Fungsinya untuk melindungi kesehatan mata dari bahaya radiasi sinar biru.
“Teknologi ini mengurangi sinar biru yang memiliki panjang gelombang lebih panjang dari yang lain. Karena mencapai belakang kelopak mata terlebih dulu, maka mata menjadi cepat lelah,” Marketing Director Advan, Tjandra Lianto, saat acara peluncuran Advan i7 di Jakarta.
Meski kadar energi yang dipancarkan tak sebesar energi sinar biru dari matahari, namun sinar biru dari perangkat digital memiliki efek buruk dalam jangka panjang bagi mata. Apalagi dengan meningkatnya penetrasi pengguna internet membuat orang semakin sulit terhindar dari radiasi sinar biru lebih dari 2 jam disetiap harinya.
Akumulasi dari paparan sinar biru terhadap mata dapat mempercepat terjadinya degenarasi makula yang berujung pada risiko terburuk yakni kebutaan. “Teknologi yang kami hadirkan, dilandasi oleh meningkatnya pola ketergantungan masyarakat pada internet, terlebih pada anak-anak dan generasi muda yang seharusnya kita jaga,” ucap Tjandra.
Melihat ke depannya masyarakat akan semakin peduli pada kesehatan mata, Tjandra meyakini bahwa akan tiba saatnya tablet yang ramah untuk mata menjadi primadona di tengah pertumbuhan industri teknologi informasi dan komunikasi digital.
FIRMAN