Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Galaksi Ternyata Berevolusi, Begini Caranya  

image-gnews
Galaksi Bima Sakti terlihat di langit malam di White Desert, sebelah utara Oasis Farafra, barat daya dari Kairo,16 Mei 2015. Kawasan ini menjadi tujuan wisatawan yang ingin berkemah di bawah langit indah penuh bintang. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Galaksi Bima Sakti terlihat di langit malam di White Desert, sebelah utara Oasis Farafra, barat daya dari Kairo,16 Mei 2015. Kawasan ini menjadi tujuan wisatawan yang ingin berkemah di bawah langit indah penuh bintang. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Iklan

TEMPO.CO, Zurich - Bagaimana caranya galaksi yang sudah padam membentuk bintang baru? Selama bertahun-tahun, pertanyaan ini membelit komunitas astronom. Aneka jawaban mengemuka menjawab puzzle evolusi galaksi itu.

Ada yang berpikir galaksi yang telah padam sebenarnya tetap bertumbuh. Hal itu ditandai dengan munculnya bintang-bintang berukuran kecil. Namun, ternyata, studi menunjukkan hipotesis tersebut melenceng.

Studi itu terkuak berkat observasi terbaru dari teleskop NASA, Hubble. "Kami telah menemukan sejumlah galaksi dengan ukuran lebih besar tidak padam, tapi bergabung dengan galaksi lainnya untuk terus bertumbuh," ujar penulis di Swiss Federal Institute of Technology di Zurich, Simon Lilly.

Para peneliti mengobservasi lewat survei yang diberi nama Cosmic Evolution Survey (Cosmos). Teleskop gabungan dari Kanada, Prancis, Hawaii, serta teleskop Subaru digunakan untuk memetakan area di langit sembilan kali lebih luas dari luas bulan. Mereka mengobservasi berdasarkan rekaman video yang dibidik Hubble ke galaksi padam.

Tim mempelajari serta melacak galaksi padam melalui informasi sejarah galaksi yang diperkirakan sudah ada selama 8 miliar tahun. Hasilnya menunjukkan galaksi tidak terus bertumbuh, tapi tetap kecil dan terbentuk secara kompak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jadi tampak bahwa galaksi "tua" yang menghasilkan bintang padam lebih dulu dibanding galaksi yang lebih "muda". "Ini masuk akal. Galaksi yang memproduksi bintang terjadi pada awal terbentuknya alam semesta," ujar Lilly. Dia mengatakan selanjutnya bintang akan bertumbuh dan berevolusi dengan ukuran yang relatif kecil.

Penulis lain dari lembaga yang sama, Marcella Carollo, mengatakan kemunculan galaksi yang telah padam adalah puzzle terbesar sepanjang evolusi galaksi.

Menurut Carollo, studi yang dilakukan oleh Swiss Federal Institute of Technology di Zurich memberikan penjelasan yang simpel dan jelas dalam memecahkan puzzle tersebut. "Kami menawarkan penjelasan sederhana yang sangat memuaskan," ujarnya.



NBC NEWS | AMRI MAHBUB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

7 hari lalu

Menteri Luar Negeri Hadja Lahbib dan Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki. FOTO/X/@hadjalahbib
Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB


Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

8 hari lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menangis saat memeluk Jenderal Maruli Simanjuntak yang baru dilantik sebagai KSAD di Istana Negara, Jakarta, Rabu 29 November 2023. Luhut yang baru saja pulih hadir menyaksikan sang menantu, Maruli Simanjuntak dilantik menjadi KSAD. TEMPO/Subekti.
Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?


Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

8 hari lalu

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin usai acara Perayaan Hari Kebebasan Pers Sedunia 2024 di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta Pusat pada Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.


5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

15 hari lalu

Menu Long Tail Hotdog di Three house Cafe di Jalan Hasnudin, Bandung, Jawa Barat. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah


10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

19 hari lalu

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah? Foto: Canva
10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?


Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

20 hari lalu

Penjelajahan Empat Dekade Voyager
Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

NASA memakai kode baru untuk mencolek kembali pesawat antarbintang, Voyager 1, yang sempat hilang kontak.


Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

22 hari lalu

Patung Raja Ramses II terlihat dalam perjalanan ke Museum Agung Mesir di Kairo, Mesir 25 Januari 2018. REUTERS
Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri


Traveling ke Luar Negeri, Turis Amerika Kaget Dapat Tagihan Telepon Rp2,3 Miliar

23 hari lalu

Ilustrasi wifi di ponsel. Shutterstock
Traveling ke Luar Negeri, Turis Amerika Kaget Dapat Tagihan Telepon Rp2,3 Miliar

Sebelum traveling, turis tersebut sudah mengunjungi toko operator selularnya supaya bisa menggunakan paket data internasional.


Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

34 hari lalu

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 18 Maret 2024. Rapat tersebut beragendakan perkenalan Kepala Otorita IKN beserta jajarannya dan pemaparan progres pembangunan IKN. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.


Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

35 hari lalu

Gerhana matahari total terlihat di Dallas, Texas, AS, 8 April 2024. NASA/Keegan Barber
Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

Cerita orang-orang yang menikmati dan berburu fenomena gerhana matahari total di Amerika Utara. Tetap terpukau meski sebagian terganggu awan.