TEMPO.CO, St. Louis - Anak-anak yang ibunya mengasuh selama masa prasekolah memiliki pertumbuhan yang lebih kuat dalam struktur otak, yang berhubungan dengan pembelajaran, memori, dan respons stres daripada anak-anak dengan ibu yang kurang mendukung, menurut penelitian di Fakultas Kedokteran Washington University di St. Louis.
"Studi ini menunjukkan ada periode sensitif ketika otak merespons lebih banyak terhadap dukungan ibu," kata penulis penelitian, Joan L. Luby, MD, psikiater anak di Fakultas Kedokteran Washington University di St. Louis, sebagaimana dikutip sciencedaily, Senin, 25 April 2016.
Studi ini dipublikasikan secara online pada 25 April di Proceedings of the National Academy of Sciences.
Para peneliti mempelajari serangkaian scan otak anak dari prasekolah sampai remaja awal. Mereka menemukan peningkatan tajam dalam volume hipokampus—bagian otak yang berfungsi untuk mengingat dan navigasi ruangan—pada anak-anak yang ibunya mendukung dan memelihara mereka selama masa prasekolah.
Wilayah otak itu sangat penting untuk belajar, menyimpan memori, dan mengatur emosi. Sebaliknya, hipokampus muncul lebih kecil pada remaja yang ibunya kurang mendukung selama periode prasekolah, bahkan jika ibu mereka menjadi lebih mendukung saat di sekolah dasar atau menengah.
Penelitian baru ini dilakukan berdasarkan pada temuan sebelumnya dan dilakukan oleh para peneliti yang sama. Penelitian tersebut menunjukkan hubungan antara pengasuhan ibu dan volume hipokampus yang lebih besar dengan mengamati scan otak pada saat anak-anak mencapai usia sekolah.
Dalam studi baru itu, para peneliti dapat mengamati pertumbuhan hipokampus yang stabil dari anak-anak dengan ibu yang mendukung mereka selama masa sekolah. Beberapa scan otak diambil pada periode waktu yang berbeda. Masing-masing anak, seluruhnya ada 127 orang, melakukan tiga scan MRI, dari saat mereka pertama kali mulai sekolah hingga masa remaja awal.
"Hubungan orang tua-anak selama masa prasekolah sangat penting. Bahkan lebih penting daripada ketika anak menjadi lebih dewasa," kata Luby.
"Kami pikir hal itu karena plastisitas lebih besar di otak ketika anak-anak lebih muda, yang berarti bahwa otak dipengaruhi lebih banyak oleh pengalaman yang sangat awal dalam hidup. Itu menunjukkan anak-anak harus menerima dukungan dan pengasuhan selama tahun-tahun awal."
SCIENCEDAILY | ERWIN Z