Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Dekade Ledakan Chernobyl, Masih Layakkah PLTN Dibangun?

image-gnews
Pemandangan suasana sepi di Pripyat, Ukraina, 23 Maret 2016. Kota yang terletak dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Chernobyl ini berubah menjadi kota hantu sejak ditinggal penghuninya pada 1986. REUTERS
Pemandangan suasana sepi di Pripyat, Ukraina, 23 Maret 2016. Kota yang terletak dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Chernobyl ini berubah menjadi kota hantu sejak ditinggal penghuninya pada 1986. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pagi, 26 April 1986, reaktor nomor empat pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Chernobyl di Kota Pripyat meledak. Berselang 36 jam kemudian, seluruh penghuni kota itu, yang sebagian besar bekerja di sana, dievakuasi. Tak lama, Pripyat pun menjadi kota mati.

Tiga dekade berlalu. Semak, tanaman merambat, dan pepohonan menguasai bangunan, apartemen, serta jalanan yang ditinggalkan. Hewan-hewan kembali terlihat di sekitar Chernobyl yang terletak di utara Ukraina itu. Tapi manusia tak diizinkan menghuni kota itu lagi.

Ledakan pembangkit listrik bernama Vladimir Ilyich Lenin ini menjadi mimpi buruk bagi Uni Soviet. Sekitar 190 ton bahan radiasi lolos dari reaktor, mencemari wilayah Belarusia, Ukraina, Rusia, hingga Eropa. Belarusia menerima dampak terparah. Seperempat wilayah terkontaminasi radioaktif.

Ini bencana reaktor nuklir terparah dalam sejarah manusia dalam hal biaya dan dampak yang ditimbulkan. Bencana Chernobyl masuk kategori 7, tertinggi dalam International Nuclear Event Scale. Bencana lain yang masuk kategori itu adalah bocornya PLTN Fukushima Daiichi di Jepang pada 2011.

Akibat bencana itu, 31 orang meninggal dan area dalam radius 30 kilometer dari Chernobyl menjadi zona terlarang. Denis Kovalev, Minister-Counsellor Kedutaan Besar Republik Belarusia, mengatakan ratusan ribu orang diungsikan setelah ledakan. Lahan pertanian rusak dan tak layak ditanami lagi.

“Kota dan desa mereka, seluruh fasilitas dan bangunan, dihancurkan karena tak mungkin lagi direhabilitasi,” kata Kovalev dalam diskusi peringatan 30 tahun bencana Chernobyl di kantor Badan Tenaga Nuklir Nasional, Jakarta, Selasa pekan lalu.

Seolah tak jera akan dampak bencana nuklir, Belarusia malah membangun PLTN berkapasitas 2.400 megawatt. Alasannya, ada kebutuhan energi besar. Fasilitas senilai US$ 9 miliar itu beroperasi pada 2018. “Energi nuklir prioritas bagi kami,” kata Andrei Trusov, Atase Media Kedutaan Besar Republik Belarusia.

Akibat radiasi Chernobyl, Associated Press melaporkan bahwa susu sapi dari peternakan sekitar 2 kilometer dari pembatas zona terlarang tercemar mengandung isotop strontium-90. Kadarnya 37,5 becquerel, 10 kali lebih tinggi dari ambang batas aman. Isotop ini diyakini sebagai penyebab kanker dan penyakit kardiovaskuler.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Andrei Trusov, atase bidang politik, sains, teknologi, dan media massa Kedutaan Besar Republik Belarusia untuk Indonesia, mengatakan situasi seperti itu terjadi 20-30 tahun silam. “Kami sudah berhasil menanganinya,” kata Trusov, menjawab pertanyaan Tempo, pekan lalu.

Efek bahaya radiasi membuat PLTN banyak ditentang, termasuk di Indonesia. Meski begitu, untuk keperluan riset, Indonesia memiliki tiga reaktor, yakni di Bandung, Serpong, dan Yogyakarta. “Untuk riset dan produksi radioisotop,” kata Kepala Batan, Djarot Sulistio Wisnubroto, saat berkunjung ke kantor Tempo, pertengahan April lalu.

Batan akan membangun fasilitas riset Reaktor Daya Eksperimental (RDE) berkapasitas 10 megawatt di Serpong dan mulai beroperasi pada 2021. Meski mengoperasikan reaktor nuklir, menurut Djarot, Batan tak bisa membangun reaktor komersial. “Batan hanya lembaga riset, tak bisa membangun dan mengoperasikan PLTN,” katanya.

Lantas, bagaimana pendapat masyarakat soal PLTN? Dalam survei tahun lalu, 75 persen dari 4.000 responden setuju ada PLTN di Indonesia. Menurut Djarot, mereka frustrasi dengan ketersediaan listrik saat ini. “Ketika ditawarkan bahwa nuklir bisa menghasilkan listrik, mereka setuju,” kata Djarot.

Wilayah yang dinilai cocok untuk membangun PLTN adalah Bangka Belitung. Namun warga di sana masih banyak yang khawatir akan bahaya nuklir. “Banyak yang bilang, kalau bisa jangan dekat daerah permukiman mereka.”

GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ivan Gunawan Resmikan Masjidnya di Uganda dan Bikin Sumur Air untuk Warga

1 hari lalu

Ivan Gunawan meresmikan Masjid Indonesia yang didirikannya di Uganda, Afrika Timur. Foto: Instagram/@ivan_gunawan
Ivan Gunawan Resmikan Masjidnya di Uganda dan Bikin Sumur Air untuk Warga

Ivan Gunawan akhirnya datang meresmikan Masjid Indonesia di Uganda yang sudah dibangunnya sekitar 2 tahun lalu.


Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

6 hari lalu

Masjid Indonesia by Ivan Gunawan di Uganda, Afrika Timur. Foto: Instagram/@hamza.tamimy
Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.


Ivan Gunawan Bersiap Ke Uganda Resmikan Masjidnya, Begini Rute Perjalanan dari Indonesia

9 hari lalu

Ivan Gunawan. Foto: Instagram/@ivan_gunawan
Ivan Gunawan Bersiap Ke Uganda Resmikan Masjidnya, Begini Rute Perjalanan dari Indonesia

Ivan Gunawan akan ke Uganda untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Bagaimana rute dari Indonesia ke Uganda?


Mahkamah Konstitusi Uganda Pertahankan Undang-Undang Anti-LGBTQ

22 hari lalu

Ilustrasi LGBT. Dok. TEMPO/ Tri Handiyatno
Mahkamah Konstitusi Uganda Pertahankan Undang-Undang Anti-LGBTQ

Mahkamah Konstitusi Uganda hanya merubah beberapa bagian dalam undang-undang anti-LGBTQ.


Anak Presiden Uganda Ditunjuk jadi Panglima Militer

35 hari lalu

Presiden Uganda, Yoweri Museveni. telegraph.co.uk
Anak Presiden Uganda Ditunjuk jadi Panglima Militer

Muhoozi Kainerugaba akan menjabat sebagai panglima militer di Pasukan Pertahanan Rakyat Uganda (UPDF) setelah ditunjuk oleh ayahnya, Presiden Uganda Yoweri Museveni.


Siapa Hakim ICJ Julia Sebutinde? Ini Alasannya Kenapa 'Bela' Israel

29 Januari 2024

Hakim Julia Sebutinde. (Dok. INTERNATIONAL COURT OF JUSTICE)
Siapa Hakim ICJ Julia Sebutinde? Ini Alasannya Kenapa 'Bela' Israel

Hakim ICJ Julia Sebutinde menilai kasus Israel - Palestina secara historis bersifat politis atau teritorial, bukan sengketa hukum


Uganda Tolak Akui Julia Sebutinde, Hakim Pendukung Israel di ICJ

28 Januari 2024

Julia Sebutinde. Wikipedia
Uganda Tolak Akui Julia Sebutinde, Hakim Pendukung Israel di ICJ

Uganda menolak dikaitkan dengan Julia Sebutinde, seorang hakim yang menentang semua putusan sementara untuk Israel


Riuh Budi Arie Jadi Menlu Ad Interim, Kemlu: Penunjukan Ini Hal Biasa

22 Januari 2024

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi saat memberikan laporan kepada Presiden Joko Widodo dalam Peresmian Pengoperasian Sinyal BTS 4G BAKTI Kementerian Kominfo dan Pengoperasian Integrasi SATRIA-1 di Desa Bowom Baru Utara, Kecamatan Melonguane Timur, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Kamis (28/12/2023).
Riuh Budi Arie Jadi Menlu Ad Interim, Kemlu: Penunjukan Ini Hal Biasa

Kemlu angkat bicara soal isu mundurnya sejumlah menteri dari kabinet. Isu itu muncul berbarengan dengan penunjukan Budi Arie sebagai menlu ad interim.


Pelari Uganda Benjamin Kiplagat Ditemukan Tewas di Kenya, Diduga Ditusuk dengan Pisau

1 Januari 2024

Benjamin Kiplagat. REUTERS
Pelari Uganda Benjamin Kiplagat Ditemukan Tewas di Kenya, Diduga Ditusuk dengan Pisau

Jasad Benjamin Kiplagat ditemukan dengan luka benda tajam di lehernya. Polisi menduga dia dibunuh.


Presiden Burundi: Kaum Gay Seharusnya Dirajam

31 Desember 2023

Presiden Burundi Evariste Ndayishimiye berpidato pada Sesi ke-78 Majelis Umum PBB di New York City, AS, 21 September 2023. REUTERS/Brendan McDermid
Presiden Burundi: Kaum Gay Seharusnya Dirajam

Komentar Presiden Burundi tentang kaum gay ini merupakan bukti terbaru meningkatnya intoleransi terhadap kelompok LGBT di kawasan Afrika Timur.