TEMPO.CO, Jakarta - Advan berambisi membuat telepon seluler pintar yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Untuk itu, produsen ponsel pintar asal Indonesia ini mengajak beberapa pihak mewujudkannya, seperti pakar telekomunikasi Hasnul Suhaimi, MARS Research Specialist, Samsung, dan MediaTek.
Sebelum sampai pada tahap produksi, Advan melakukan survei terhadap 300 orang tentang ponsel apa yang menjadi impian. Advan juga bekerja sama dengan MARS untuk melakukan survei serupa. Hasilnya, antara lain, ponsel yang diinginkan harus memiliki daya tahan baterai kuat, sistem operasi Android, cepat saat browsing, kamera 5-8 megapiksel, dan memori internal 8 gigabita.
Itulah lima kriteria teratas ponsel pintar, berdasarkan survei, yang menjadi impian orang Indonesia. Meski begitu, Andy Gusena, Brand Director Advan, mengatakan perkembangan industri ponsel pintar di Indonesia juga dipengaruhi tren yang terjadi di dunia.
Salah satu tren saat ini adalah desainnya harus bagus dan enak digenggam serta diperkaya fitur dengan kualitas optimal. “Bahannya terbuat dari metal dengan konsep unibodi,” ucap Andy. “Kualitas adalah harga mati bagi Advan dan ini menjadi salah satu titik fokus utama kami.”
Setelah melalui diskusi alot, akhirnya “disepakati” ponsel hasil kolaborasi ini dinamai Advan Gold 1 (G1). “Harganya di kisaran Rp 2 juta,” kata Hasnul, yang menjadi pemimpin proyek ini. Meski harganya relatif terjangkau, spesifikasi yang dihadirkan cukup mumpuni.
Luas layarnya 5 inci dengan resolusi high definition, sistem operasi Android 6.0 Marshmallow, RAM 3 gigabita, prosesor MediaTek quad-core berkecepatan 1,2 gigahertz, memori internal 16 gigabita, kartu SIM ganda, baterai 2.650 mAh, kamera depan 5 megapiksel, kamera belakang 8 megapiksel, dan berat 160 gram.
“Itu spesifikasi G1 yang kami sarankan kepada Advan,” ucap Hasnul. Lantas, kapan Advan G1 hadir di pasar ponsel Tanah Air, Andy memperkirakan sekitar 17 Agustus mendatang.
FIRMAN