Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Selamat Datang di Jupiter, Juno!

image-gnews
Gambar ilustrasi pesawat ruang angkasa NASA, Juno, yang mendekati planet Jupiter. AP
Gambar ilustrasi pesawat ruang angkasa NASA, Juno, yang mendekati planet Jupiter. AP
Iklan

TEMPO.CO, California - Layar monitor pada pusat kontrol NASA di Pasadena, California, Amerika Serikat, tiba-tiba bertuliskan, “Selamat Datang di Jupiter.” Melihat itu, semua anggota tim di ruang pusat kontrol berteriak histeris karena senang dan berpelukan. Satelit milik Nasa, Juno, berhasil memasuki orbit Planet Jupiter dengan sempurna.

Peraaan bangga meliputi semua orang yang terlibat dalam misi ini. ”Ini sangat fenomenal. Kami sudah berada di sana. Kami berhasil menaklukkan Jupiter!” seru Geoff Yoder, pejabat di NASA Science Mission Directorate. “I’m ready to unlock all your secrets, #Jupiter, Deal with it”, dalam salah satu cuitan pada akun twitter NASA, @NASAJuno.

Satelit Juno pertama diluncurkan pada 5 Agustus 2011 dari Cape Canaveral, Negara Bagian Florida, untuk misi mempelajari komposisi dan evolusi planet Jupiter. Juno juga merupakan satelit pertama yang berhasil mengorbit di Jupiter dengan selamat setelah satelit Galileo. Galileo sendiri sengaja ditabrakkan ke Jupiter untuk melindungi salah satu hasil temuannya—kemungkinan adanya samudera di bawah permukaan Europa, salah satu bulan milik Jupiter.

Dalam konferensi persnya, NASA menunjukkan video saat-saat Satelit Juno merapat ke salah satu bulan milik Jupiter, lalu berkeliling mengitari planet Jupiter dan merekam pergerakan objek-objek untuk pertama kalinya. ”Sepanjang sejarah, kami tidak pernah bisa melihat pergerakan dua benda angkasa seperti ini,” tutur Scott Bolton, peneliti utama Juno, kepada CNN.

Jupiter memang menyeramkan, tidak ada misi luar angkasa sebelumnya yang bisa menembus dan berada cukup dekat dengan Jupiter. Untuk itu, Juno, dengan tinggi dan diameter sepanjang 3,5 meter, dibangun seperti sebuah tank, dengan perisasi titanium yang sangat kuat.

Prioritas utama dalam misi Juno yaitu untuk menentukan kandungan oksigen yang ada di Jupiter. ”Seberapa banyak air yang terkandug di Jupiter bisa memberitahu kepada kami di manakah planet terbentuk untuk pertama kalinya dalam sistem solar,” ujar Candy Hansen, anggota tim Juno.

Para ilmuwan pun meyakini bahwa dengan mengetahui struktur interior di dalam masing-masing planet di angkasa raya ini, akan didapatkan kunci penting untuk mengungkap bagaimana dunia ini terbentuk pada 4,5 miliar tahun yang lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jupiter adalah planet terbesar di jagat surya, dijuluki “The Giant Gas” karena ukurannya yang sangat besar dengan komposisi utama: hidrogen dan helium. Jupiter membutuhkan waktu 12 tahun untuk mengelilingi matahari, 12 kali lebih lama dari Bumi yang hanya membutuhkan waktu 1 tahun. Namun satu hari di Jupiter hanya 10 jam lamanya.

Titik-titik merah yang mencolok permukaan Jupiter merupakan pusaran tornado raksasa yang luasnya hampir sama dengan bumi Bumi. Lalu, garis-garis yang ada di Jupiter merupakan akibat adanya tiupan angin timur dan barat yang sangat kuat.

Meskipun Jupiter berjarak 716 juta kilometer dari Bumi, Juno telah menempuh perjalanan sejauh 2,8 miliar kilometer karena harus mengitari bumi untuk memperoleh daya dorong agar bisa mencapai planet gas tersebut.

Juno akan mengelilingi Jupiter sebanyak 37 kali, selama 20 bulan, dan akan meluncur sejauh 4100 kilometer atas permukaan Jupiter. Misi Juno akan berakhir pada 20 Februari 2018, setelah data dan informasi dikirimkan ke Bumi, Satelit Juno pun akan ditabrakkan ke Jupiter.

BBC | CNN | FAJAR PEBRIANTO (MAGANG)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

31 menit lalu

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina. ANTARA FOTO/AACC2015
Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina


Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

3 jam lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi sambutan saat acara penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham Divestasi PT Vale Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.


Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

5 jam lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.


Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

7 jam lalu

Perekayasa Ahli Utama Pusat Riset Teknologi Roket, Rika Andiarti bersama teknologi roket hasil karya BRIN. Dok. Humas BRIN
Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.


Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

7 jam lalu

Pengunjuk rasa pendukung Palestina di Gaza berdiri di dekat barikade di sebuah perkemahan di Universitas California Los Angeles (UCLA), ketika konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Los Angeles, California, AS, 1 Mei 2024. Ketegangan meningkat di kampus-kampus Amerika ketika para pendukung pro-Israel menyerang perkemahan pengunjuk rasa pro-Palestina di UCLA. REUTERS/David Swanson
Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.


AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

8 jam lalu

Kelompok Jabhat al-Nusra beroperasi di Idlib, Suriah, dan terafiliasi dengan kelompok al-Qaeda. Keduanya disebut sebagai teroris oleh Rusia dan Amerika Serikat. Syriahr.com
AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.


Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

9 jam lalu

Petugas penegak hukum memasuki perkemahan protes untuk mendukung warga Palestina di Universitas California Los Angeles (UCLA), di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Los Angeles, California, AS, 2 Mei 2024. REUTERS/  David Swanson
Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.


Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

18 jam lalu

Para pengunjuk rasa ditahan di Universitas California Los Angeles (UCLA), selama protes pro-Palestina, ketika konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Los Angeles, California, AS, 2 Mei 2024. REUTERS/Mike  Blake
Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel


Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

23 jam lalu

Tentara khusus Korea Selatan melakukan terjun panyung sambil membawa bendera nasional saat ulang tahun ke-65 Hari Angkatan Bersenjata di bandara militer Seoul di Seongnam (27/9). AP/Lee Jin-man
Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).


Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 hari lalu

Pengunjuk rasa pendukung Palestina di Gaza bernyanyi di sebuah perkemahan setelah polisi kampus UCLA meminta para pengunjuk rasa untuk pergi, di Universitas California Los Angeles (UCLA) di Los Angeles, California, AS, 1 Mei 2024. Polisi menangkap para aktivis yang menduduki sebuah gedung di Universitas Columbia dan membersihkan kota tenda dari kampusnya. REUTERS/Mike Blake
Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.