Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Singapura Kembangkan Skuter Otomatis buat Pengguna Ponsel

image-gnews
Pengguna jalan mengamati pria yang asyik bermain ponsel seusai mengalami kecelakaan. Pria ini dipulangkan dari rumah sakit setelah menjalani pemeriksaan. Dailymail.co.uk
Pengguna jalan mengamati pria yang asyik bermain ponsel seusai mengalami kecelakaan. Pria ini dipulangkan dari rumah sakit setelah menjalani pemeriksaan. Dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para peneliti di Singapura telah menghadirkan solusi untuk membatasi kecelakaan yang melibatkan pejalan kaki yang terobsesi dengan ponsel. Solusi tersebut adalah skuter dengan kemudi otomatis yang akan membawa seorang pejalan kaki berkendara di sepanjang jalan setapak.

Kendaraan berkapasitas satu orang dengan berat 50 kilogram itu memiliki kecepatan maksimum enam kilometer per jam, juga memiliki sensor laser untuk membantu menavigasi hambatan-hambatan di sekitarnya.

Baca juga: Ada Ancaman Demo 212, Dua Agenda Menteri Ryamizard Diundur

Skuter yang dikembangkan oleh Universitas Nasional Singapura (NUS) itu eksperimen kendaraan tanpa pengemudi terbaru oleh Singapura. Negara kota itu bergerak maju dengan wawasannya soal penggunaan teknologi swatantra untuk membantu mengatasi berbagai tantangan dari keterbatasan lahan dan pekerja.

Skuter tersebut telah sukses menjalani tes di kampus dan pengembang mengatakan kendaraan itu bisa membantu meningkatkan pergerakan orang berbagai usia, mengurangi kebutuhan akan mobil serta menurunkan tingkat kecelakaan.

"Saya yakin anda memiliki pengalaman bersama orang-orang yang hanya menggunakan ponsel mereka ketika berjalan dan hampir menabrak anda ... jadi akan lebih baik jika anda hanya duduk lalu memeriksa surat elektronik anda," kata profesor NUS yang juga pemimpin proyek, Marcelo Ang Jr.

"Kami hanya memberi anda lebih banyak pilihan".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ang Jr mengatakan bahwa skuter tersebut akan mampu bekerja sama secara erat dengan kendaraan tanpa pengemudi lainnya di Singapura, tempat taksi-taksi otomatis sedang diuji. Singapura juga berencana mengadakan uji coba bus-bus kemudi otomatis.

Dia mengatakan skuter ditujukan untuk penggunaan pada jalur sempit, yang tidak bisa dilalui oleh kendaraan-kendaraan lebih besar.  Saat ini skuter tersebut membutuhkan waktu beberapa detik untuk menyesuaikan rute berbeda ketika mendekati hambatan, aspek yang Ang Jr. akui sedang diupayakan oleh timnya untuk ditingkatkan.

Kendati demikian, pengguna sepertinya tidak terlalu terganggu jeda yang singkat tersebut.
"(Skuter) ini berjalan sangat mulus dan aman," kata Kevin Xiangyu Hui, mahasiswa yang mencoba skuter tersebut.

Proyek yang merupakan kolaborasi antara Institut Teknologi Massachusetts (MIT), Persatuan Riset dan Teknologi Singapura-MIT (SMART) dan NUS itu akan lebih diuji lebih lanjut dan tidak untuk dijual.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

2 jam lalu

Pesawat Singapore Airlines. REUTERS
Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.


Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

20 jam lalu

Presiden Terpilih Prabowo Subianto (kanan) bersenda gurau dengan Perdana Menteri Singapura Terpilih Lawrence Wong (kiri) di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin 29 April 2024. Perdana Menteri Singapura Terpilih Lawrence Wong mendampingi Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong berkunjung dalam rangka pertemuan Singapore-Indonesia Leader's Retreat yang kali ini dijamu oleh Jokowi.  TEMPO/Subekti.
Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.


Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

1 hari lalu

Produk fesyen Mylea dari Mycotech Lab (MYCL) yang terbuat dari jamur miselium (mycelium). Dok: MYCL
Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.


Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

3 hari lalu

A model presents a creation by designer of Masterindo Jaya Abadi garment industry Ltd. during Indonesia Fashion Week in Jakarta, March 29, 2024. REUTERS/Willy Kurniawan
Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.


Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

4 hari lalu

Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan tiba di Istana Kepresidenan Jakarta untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Jumat, 26 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.


Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

4 hari lalu

Selain Marina Bay Sands dan Gardens By The Bay, ada lagi 5 destinasi wisata Singapura murah yang bisa Anda kunjungi. Berikut ini daftarnya. Foto: Canva
Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

Tapi pada 5 Mei, lampu-lampu indah auroa borealis akan tampil perdana di Gardens by the Bay.


Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

4 hari lalu

Suharso Monoarfa bertemu Luhut Binsar Panjaitan di Singapura. Instagram/@Suharsomonoarfa
Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo menjenguk Luhut Binsar Pandjaitan di Singapura. FOTO/Instagram
Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.


Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

5 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?