TEMPO.CO, London -Seiring ribuan kota-kota di dunia mulai memperbarui 4 miliar lampu jalan yang usang, ada potensi bisnis luar biasa pemanfaatan lampu jalan LED melalui perluasan Internet of Things (interkoneksi piranti computing dalam benda sehari-hari melalui internet). Sebagai piranti padat, lampu LED tidak hanya menyediakan pencahayaan canggih tapi juga bisa mendukung berbagai kebutuhan.
Tergantung wilayah dan tujuannya, teknisi dapat memasang sejumlah sensor pada lampu LED untuk merekam video, audio, gerakan, suhu, lokasi, dan bahkan menemukan zat kimia. Setiap lampu jalan LED dilengkapi GPS locator untuk memudahkan perawatan dan memberikan konteks untuk mengirimkan sejumkah data. Data yang diperoleh dari sensor itu disiarkan secara nirkabel ke gerbang yang mengirimkannya ke server pusat.
Baca Juga:
Administrator kota jelas terbantu dengan lampu jalan LED, tapi kalangan binis juga bisa memetik keuntungan. Keith Day, Vice President Pemasaran Telensa, produsen lampu jalan cerdas, baru-baru ini mengatakan, mereka dapat memantau aliran pejalan kaki dan kendaraan yang melalui koridor pedagang eceran (retail districts).
Sensor-sensor pada lampu LED dapat memantau dan merekam berapa banyak orang mengunjungi toko tertentu, termasuk sejumlah variabel seperti seberapa sering konsumen berkunjung dan berapa lama mereka berada di satu toko. Pemilik bisnis dapat menyaring data pengunjung toko per hari atau setiap musim untuk menelusuri perilaku konsumen.
BIZTECHMAGAZINE | HOTMA SIREGAR