"

Banyak Spesies Baru di Pulau Pejantan, KLHK Kirim Peneliti

Seekor kupu-kupu harimau bertengger di atas daun, di Indonesia terdapat berbagai jenis kupu-kupu. Di pulau Jawa dan Bali saja, terdapat 600 jenis spesies kupu-kupu. London, Inggris, 31 Maret 2015. Carl Court / Getty Images
Seekor kupu-kupu harimau bertengger di atas daun, di Indonesia terdapat berbagai jenis kupu-kupu. Di pulau Jawa dan Bali saja, terdapat 600 jenis spesies kupu-kupu. London, Inggris, 31 Maret 2015. Carl Court / Getty Images

TEMPO.CO, Bogor -Badan Penelitian Pengembangan dan Inovasi, Direktorat Jendral Konservasi Daya Alam dan Ekosiatem, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan mengirimkan penelitinya untuk meriset keanekaragaman hayati di Pulau Pejantan, Kecamatan Tambelan, Kepulauan Riau. Penelitian itu dilakukan untuk menindaklanjuti temuan 350 spesies baru di Pulau Pejantan oleh peneliti Institute of Critical Zoologists (ICZ) dari Jepang.

"Sebanyak 11 orang peneliti Balitbang dan Inovasi, langsung kami tugaskan untuk melakukan riset selama dua minggu di Pulau Pejantan," kata Kepala Badan Penelitian Pengembangan dan inovasi KLHK Henri Bastaman, Selasa 8 Maret 2017.

Balitbang KLHK termotivasi melakukan riset di Pulau Pejantan setelah temuan peneliti asal Jepang itu diposting dalam web-nya www.criticalzoologist.org. Dalam laporan itu disebutkan tim ICZ menemukan 350 spesies yang diduga spesies baru dalam observasi dari tahun 2009 hingga 2013.

Henri mengatakan diduga banyak pulau terisolir di Indonesia memiliki ekosistem yang luar biasa, seperti Pulau Pejantan tersebut. "Informasi ini menggugah kita, ternyata masih banyak pulau terjauh memiliki ekosiatem luar biasa, yang harus kita jaga karena menjadi kekayaan 'Kehati' yang luar biasa," kata dia.

Hingga saat ini, Balitbang KLHK tidak memiliki data pulau-pulau yang dimungkinkan memiliki ekosistem yang luar biasa, karena masih banyak lagi pulau-pulau di indonesia yang jauh dan sulit dijangkau, "Mungkin kita harus membentuk badan dan regulasi untuk pengelolaannya karena harus melibatkan pihak pemda," kata dia.

Akan tetapi berdasarkan hasil temuan kesebelas peneliti yang langsung ke Pulau Pejantan selama lebih dua pekan tersebut, pihaknya meragukan ada 350 sepesies baru seperti yang dirilis di laman ICZ karena kawasan pulau Pejantan tersebut hanya memiliki luas 926 hektar. Peneliti Balitbang dapat mendatangi dan menjangkau seluruh kawasan pulau itu dalam waktu dua minggu.

"Jika ditemukan spesies baru di Pulau Pejantan sudah pasti ada, karena peneliti kami pun menemukan sejumlah flora dan fauna yang diduga spesies baru, " kata dia.

Dia menyatakan, catatan di www.criticalzoologist.org, peneliti Institute of Critical Zoologists (ICZ) Jepang menyebutkan jika di pulau Pejantan tersebut ditemukan Black Geyser (semburan air hitam) dan ditemukan spesies burung yang menyerupai burung Cendrawasih, " Tapi di lapangan, black geyser itu tidak ada, dan di pulau tersebut juga sangat minim ditemukan burung," kata dia.

Hendra Gunawan, Peneliti utama Balitbang dan Inovasi KLHK, yang melakukan penelitian di Pulau Pejantan mengatakan, banyak keistimewaan dan keunikan yang ditemukan di pulau tersebut, "Salah satu hal yang unik yakni pada puncak perbukitan di Pulau tersebut adalah batu granit yang mengeluarkan mata air, sehingga banyak ditumbuhi pohon'" kata dia.

Tim Balitbang KLHK menemukan banyak flora dan fauna spesies baru, diantaranya jenis tupai tiga warna yang jenisnya berbeda dengan tupai tiga warna di Borneo serta sejenis kalong. Mereka juga menemukan tiga jenis tumbuhan kantung semar. "Bahkan jenis anggrek yang kita temukan di sana semuanya hidup di batu bukan di pohon," kata dia.

Tapi untuk memastikan spesies baru atau bukan harus dengan pembuktian tes DNA. "Semuanya harus dites dan diteliti lebih lanjut baik DNA atau pun spesimennya," kata dia.

M SIDIK PERMANA








ICEL Luncurkan Portal Khusus Putusan Pengadilan Perkara Lingkungan, Simak Isi dan Harapannya

55 hari lalu

Sejumlah petugas Ditjen Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyegel lahan perusahaan asal Malaysia PT Adei Plantation and Industry di Kabupaten Pelalawan, Riau, Jumat, 13 September 2019. Penyegelan lahan ini untuk penyelidikan kasus kebakaran hutan dan lahan di Riau. ANTARA/Hadly Vavaldi
ICEL Luncurkan Portal Khusus Putusan Pengadilan Perkara Lingkungan, Simak Isi dan Harapannya

Indonesian Center for Environmental Law (ICEL) juga beberkan tantangan pencari keadilan lingkungan di Tanah Air saat ini.


Dapat Peringkat Kebun Binatang Terbaik, Gembira Loka Tak Mau Asal Perbanyak Satwa

57 hari lalu

Wisatawan berinteraksi dengan satwa Gembira Loka. Dok. Visiting Jogja
Dapat Peringkat Kebun Binatang Terbaik, Gembira Loka Tak Mau Asal Perbanyak Satwa

Terakreditasinya Gembira Loka sebagai lembaga konservasi dengan kategori sangat baik dapat digunakan untuk menghindari praktik buruk manajemen.


RI Dapat Dana Lingkungan Rp 1,56 Triliun

17 Januari 2023

Proyek Food Estate yang disebutkan sudah gagal di Gunung Mas, Kalimantan Tengah.  Situasi hutan yang sudah gundul ini ditunjukkan dalam aksi bagi pemimpin dunia di Konferensi Perubahan Iklim PBB COP27 dan KTT G20, pada Kamis 10 November 2022.  (Greenpeace)
RI Dapat Dana Lingkungan Rp 1,56 Triliun

Wamen LHK menyatakan Indonesia mendapat dana lingkungan Global Environment Facility (GEF) siklus ke-8 yang digelar di Bali.


FGD Fisipol UGM Dorong Penerapan Nilai Ekonomi Karbon, Begini Kesimpulannya

28 Desember 2022

Ilustrasi hitan magrove. pexels
FGD Fisipol UGM Dorong Penerapan Nilai Ekonomi Karbon, Begini Kesimpulannya

FISIPOL UGM mengadakan FGD yang diikuti berbagai pemangku kepentingan, membahas nilai ekonomi karbon (NEK). Berikut kesimpulan kegiatan tersebut.


RI Terima Tongkat Estafet World Water Forum X, Bakal Digelar di Bali pada 2024

9 Desember 2022

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar hadir dalam serah-terima tongkat estafet penyelenggaraan World Water Forum di Markas Besar UNESCO di Paris, Prancis, pada 7-8 Desember. Dok. Istimewa.
RI Terima Tongkat Estafet World Water Forum X, Bakal Digelar di Bali pada 2024

Serah-terima tongkat estafet penyelenggaraan World Water Forum dilakukan dalam Pertemuan Tingkat Tinggi PBB untuk Air Tanah.


Tarif Baru Masuk Pulau Komodo Rp 3,75 Juta Akan Tetap Berlaku Tahun Depan

18 November 2022

Seekor komodo di Pulau Rinca, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Dok. Kemenparekraf
Tarif Baru Masuk Pulau Komodo Rp 3,75 Juta Akan Tetap Berlaku Tahun Depan

Rencana kenaikan tarif masuk pulau Komodo itu mendapat protes dari warga setempat yang menggantungkan hidupnya pada sektor pariwisata.


KLHK Sebut Polusi Udara Jakarta Turun, Kendaraan Buruk Baku Mutu Emisi Kena Tambahan Pajak

8 November 2022

Suasana gedung bertingkat yang terlihat samar karena polusi udara di Jakarta, Rabu, 28 September 2022. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan penurunan 41 persen polutan berbahaya pada 2030. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
KLHK Sebut Polusi Udara Jakarta Turun, Kendaraan Buruk Baku Mutu Emisi Kena Tambahan Pajak

KLHK menyebutkan kendaraan bermotor yang melebihi baku mutu emisi dikenakan tambahan pajak pencemaran lingkungan.


UB Kukuhkan Siti Nurbaya Menjadi Profesor Kehormatan

27 Juni 2022

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya Bakar usai dikukuhkan sebagai profesor kehormatan Universitas Brawijaya dalam bidang ilmu manajemen sumber daya alam, di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu 25 Juni 2022. ANTARA/HO-Humas UB
UB Kukuhkan Siti Nurbaya Menjadi Profesor Kehormatan

Senat Akademik Universitas Brawijaya (UB) mengukuhkan Siti Nurbaya Bakar, sebagai Profesor Kehormatan dalam bidang Ilmu Manajemen Sumber Daya Alam.


Krisis Pangan Dunia, Jokowi Cerita Dihubungi PM yang Minta Minyak Goreng

14 Juni 2022

Presiden Joko Widodo bersama Menteri KLHK Siti Nurbaya Bakar berjalan di area persemaian saat peresmian Persemaian Rumpin di Bogor, Jawa Barat, Jumat, 10 Juni 2022. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Krisis Pangan Dunia, Jokowi Cerita Dihubungi PM yang Minta Minyak Goreng

Jokowi menyatakan sempat dihubungi perdana menteri sebuah negara yang meminta Indonesia mengekspor minyak goreng ke sana.


Hadiah Kalpataru untuk Pelestari Hutan di Kaki Gunung Lemongan

6 Juni 2022

Daim asal Lumajang, Jawa Timur, yang dipilih meraih penghargaan Kalpataru tahun 2022 kategori Perintis Lingkungan. (ANTARA/HO-Diskominfo Lumajang)
Hadiah Kalpataru untuk Pelestari Hutan di Kaki Gunung Lemongan

Kisah peraih Kalpataru ketegori Perintis Lingkungan: 26 tahun lalu prihatin hutan hanya ilalang yang silih berganti terbakar dan longsor.