TEMPO.CO, San Francisco - Laporan dari Goldman Sachs, Nikkei, Fast Company dan analis Apple terkenal dari KGI Securities, Ming-Chi Kuo, menyatakan bahwa Apple akan menetapkan harga iPhone 8 mulai dari US$ 1.000. Kini ada lebih banyak bukti untuk menjelaskan alasannya.
Baca: Tips Teknologi Hari Ini: 5 Fitur Tersembunyi iPhone
Informasi baru berasal dari Economic Daily News (via DigiTimes). Ia mengungkapkan pemasok komponen Apple lama TPK Holdings telah mengutip harga 2-2.5x untuk mengintegrasikan 3D Touch ke dalam layar iPhone versi ulang tahun ke-10 dan Apple telah menerimanya. Ini membebani US$ 18-22 dibandingkan US$ 7-9 di generasi sebelumnya.
Alasan kenaikan itu adalah perpindahan ke OLED. "Solusi itu menghadirkan sensor 3D Touch pada panel display TFT-LCD LTPS di iPhone, namun solusi 3D Touch untuk panel OLED memerlukan pengikatan penutup kaca di sisi depan dan belakang panel OLED untuk memperkuat panel OLED yang rapuh," klaim Economic Daily Times sebagaimana dikutip Forbes, Minggu 21 Mei 2017.
Goldman Sachs mengatakan bahwa OLED sendiri akan menambahkan US$ 35 ke biaya produksi secara keseluruhan, teknologi "3D sensing" baru (yang diharapkan ada di dalam kamera itu) menambah biaya US$ 20 dan peningkatan memori menjadi US$ 16-29 lebih mahal dari tahun lalu.
Dikombinasikan dengan modul 3D Touch baru, area ini totalnya kira-kira US$ 100 dan mungkin hanya puncak gunung es. Selain itu pengisian daya nirkabel dan pengisian cepat juga diharapkan tiba bersamaan dengan Touch ID yang terintegrasi ke dalam layar.
Baca: Apple Bawa iPhone 7 RED ke Indonesia
Jadi dengan harga iPhone 7 Plus 256GB pada US$ 969, serta Apple perlu mempertahankan margin keuntungan utamanya, maka nilai US$ 1.000 sebenarnya terlihat konservatif.
FORBES | ERWIN Z