Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berita Teknologi Viral: Video Kecerdasan Buatan VS Gamer DOTA 2

image-gnews
Dota 2. Kredit: YouTube
Dota 2. Kredit: YouTube
Iklan

TEMPO.CO, Washington - Laman berita teknologi The Verge mengabarkan, kecerdasan buatan mampu mengalahkan gamer profesional DOTA 2. Kecerdasan buatan lawan gamer profesional DOTA 2 itu berlangsung di sela-sela turnamen tahunan DOTA 2 yang digelar selama pekan ini di Key Arena, Seattle, Washington, Amerika Serikat.

Tim dari OpenAI membuat program kecerdasan buatan tersebut agar bisa mempelajari dan meniru cara bermain DOTA 2. Dalam sela-sela gelaran turnamen tahunan DOTA 2 ini, OpenAI menantang Danylo "Dendi" Ishutin, gamer profesional DOTA asal Ukraina. Dia tergabung dalam tim N'Vi.

Baca: Canggih, Kecerdasan Buatan Ini Bisa Ungkap Resep Makanan

Sayangnya, dia lempar handuk dalam pertandingan satu lawan satu tersebut setelah kalah dua kali berturut-turut. "Seperti melawan manusia, tapi ada yang beda," kata Ishutin mengomentari kecerdasan buatan yang jadi lawannya, seperti dikutip dari laman berita teknologi The Verge, Ahad, 13 Agustus 2017.

Padahal, Ishutin dan timnya kerap menjadi juara dunia dalam game DOTA 2. Game ini merupakan permainan yang cukup kompleks. Tim harus bekerja sama untuk menghancurkan markas tim lawan.

Simak video ulasan kecerdasan buatan besutan OpenAI versus gamer profesional DOTA 2 di sini:

Baca: Moby Mart, Toko Swalayan Canggih dengan Kecerdasan Buatan

Dalam game DOTA 2, tiap pemain bisa memilih satu di antara 113 karakter yang ada. Tiap karakter pun memiliki kekuatan khusus dan senjata. Perlu taktik dan strategi agar bisa  menerobos pertahanan lawan dan menghancurkan markas musuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kecerdasan buatan yang diprogram OpenAI hanya "dilatih" selama dua pekan sebelum pertandingan. Tentunya ini sesuatu yang sangat progresif sekaligus menakutkan. Sebab, hanya dalam waktu 14 hari, kecerdasan buatan mampu mengalahkan juara dunia.

Sebelumnya, Google juga telah menggelar pertandingan antara kecerdasan buatan dan pemain game profesional. AI AlphaGo, kecerdasan buatan yang dirancang tim dari Google Deepmind, mampu mengalahkan pemain Go profesional.

Baca: Ancaman Menakutkan dari Pengembangan Kecerdasan Buatan

Elon Musk sesumbar saat kecerdasan buatan mampu mengalahkan gamer profesional DOTA 2. Game ini dibuat oleh pengembang e-Sport International.

"Untuk pertama kalinya OpenAI mengalahkan pemain terbaik dalam kejuaraan eSports. Yang jelas lebih kompleks ketimbang catur atau Go," tulis Elon Musk dalam akun Twitternya, Sabtu, 12 Agustus 2017. OpenAI merupakan startup kecerdasan buatan yang dia danai.

Baca: Bos SpaceX, Elon Musk: Kecerdasan Buatan Berpotensi Mengancam

Simak berita teknologi menarik lainnya dan perkembangan kecerdasan buatan hanya di kanal Tekno Tempo.co.

THE VERGE | AMRI MAHBUB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Pelajari Model Bahasa AI, Mencakup Uji Deteksi Berita Hoax

3 jam lalu

Ilustrasi Kecerdasan Buatan (Yandex)
BRIN Pelajari Model Bahasa AI, Mencakup Uji Deteksi Berita Hoax

BRIN mengembangkan model bahasa AI yang membantu komputer untuk memahami, menafsirkan, dan menghasilkan teks.


Vermont State University Amerika Serikat Beri Gelar Doktor HC Kucing Bernama Max

4 jam lalu

Ilustrasi bermain dengan kucing. Shutterstock.com
Vermont State University Amerika Serikat Beri Gelar Doktor HC Kucing Bernama Max

Gelar bergengsi Vermont State University tersebut diberikan karena sang kucing sering bermain di sekitar kampus sehingga memberikan dukungan emosional


Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

6 jam lalu

Seseorang memegang bendera Palestina saat demonstran berbaris menuntut gencatan senjata dan diakhirinya serangan Israel di Gaza, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 Maret 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

Berikut alasan negara-negara di Pasifik menolak status anggota penuh Palestina di PBB.


Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

1 hari lalu

Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) berpose saat berkunjung ke Tembok Cina di Beijing, Cina 21 Februari 2019. Mohammed bin Salman berkunjung ke Tembok Cina menjelang melakukan pertemuan penting dengan Presiden Xi Jinping. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.


Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

1 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

Dua aktor pengisi suara menggugat salah satu startup kecerdasan buatan atau AI, yakni Lovo di pengadilan federal Manhattan, AS. Begini kasusnya.


Apple Disebut Tengah Garap Model iPhone dengan Bodi yang Lebih Tipis, Ini Detailnya

1 hari lalu

Logo Apple. TEMPO/Wawan Priyanto
Apple Disebut Tengah Garap Model iPhone dengan Bodi yang Lebih Tipis, Ini Detailnya

Apple tengah menguji desain berbeda untuk perangkat iPhone yang memiliki nama kode D23.


Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

1 hari lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.


Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

2 hari lalu

Sebuah truk bantuan masuk dari Mesir dalam perjalanan ke Gaza, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di penyeberangan Kerem Shalom, di Israel, 22 Desember 2023. Dewan Keamanan PBB menyerukan peningkatan bantuan kemanusiaan untuk Gaza. REUTERS/Clodagh Kilcoyne
Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.


Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

2 hari lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.


26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

2 hari lalu

Sejumlah massa dari Aliansi Mahasiswa Islam (AMI) menggelar unjuk rasa di depan Kedutaan Besar China, Jakarta, Jumat, 3 Februari 2023. Dalam aksi tersebut mereka menuntut agar Pemerintah China bertanggungjawab atas segala bentuk tindakan kekerasan dan pelanggaran HAM terhadap kelompok muslim Uighur khususnya tragedi di Ghujla 5 Febuari 1997. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.