Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benarkah Satelit Telkom 1 Telah Hancur?

image-gnews
Teleskop optik milik ExoAnalytic Solutions menunjukkan waktu dan lokasi satelit Telkom-1 dan puing-puingnya. Kredit: Arstechnica
Teleskop optik milik ExoAnalytic Solutions menunjukkan waktu dan lokasi satelit Telkom-1 dan puing-puingnya. Kredit: Arstechnica
Iklan

Belum diketahui penyebab semburan dan ledakan pada Telkom 1 yang dikendalikan dari stasiun pengendali utama di Cibinong, Jawa Barat. Menurut Djamaluddin, wahana luar angkasa yang sudah tua memang berpotensi mengalami masalah pada sistem kendali atau bahan bakar. "Yang biasa meledak itu roket kecil pada satelit," ujarnya.

Kondisi itu tampaknya mempengaruhi satelit dan menyebabkan komunikasi ke bumi lenyap. Stasiun di bumi pun tidak bisa mengendalikannya. Karena itu, kata Djamaluddin, Telkom mematikan sistem satelit Telkom 1. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi gangguan pada orbit, memperkecil risiko tabrakan, dan menghindari gangguan frekuensi. "Satelit Telkom 1 sudah menjadi sampah antariksa," kata dia.

Menurut Djamaluddin, Lapan sudah menerima surat dari Telkom. Sesuai dengan prosedur tentang obyek antariksa, Lapan akan melaporkan kejadian itu ke Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Ketua Kelompok Keilmuan Teknik Telekomunikasi dari Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Adit Kurniawan, menduga Telkom 1 rusak karena tidak bisa dikendalikan lagi. Satelit itu melayang keluar dari jalur orbitnya dan bertabrakan dengan obyek lain di angkasa. "Bisa saja berupa sampah," katanya, Jumat pekan lalu.

Menurut Adit, satelit biasanya dirancang untuk beroperasi selama 15 tahun. Jika kondisinya dinilai masih layak, masa operasionalnya bisa diperpanjang sekitar dua tahun. Satelit yang telah melewati usia operasional maksimal rentan mengalami masalah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kerusakan pada satelit biasanya terjadi pada transponder yang berfungsi menerima, memperkuat, dan mengirimkan kembali sinyal lewat frekuensi tertentu. Namun masalah itu bisa segera diatasi dengan cara mengalihkan traffic layanan ke transponder lain atau cadangannya. Bisa juga dialihkan ke satelit lain.

Satelit yang dibuat pada era 1990-an memiliki sekitar 24 transponder. Generasi terbaru memiliki transponder lebih banyak. Telkom 1 memiliki 36 transponder. "Restorasi antar-transponder ada prosedurnya, begitu juga restorasi antar-satelit jika ada kegagalan," kata Adit, yang pernah bertugas di stasiun pengendali satelit INTELSAT Operation Centre, Washington, DC, pada 1989-1992.

Potensi gangguan lain adalah pergeseran posisi (pointing) antena maupun badan satelit. Menurut Adit, keduanya bisa melenceng karena pengaruh gravitasi, termasuk bulan. Akibatnya, layanan komunikasi dengan stasiun bumi terganggu. Namun hal itu bisa diatasi oleh stasiun pengendali dengan melakukan manuver untuk mengembalikan posisinya.

Adit menilai kerusakan Telkom 1 lebih fatal dari sekadar kegagalan transponder. Kehabisan sumber daya untuk bermanuver menyebabkan satelit tak bisa dikendalikan. Akibatnya, pemilik harus mengalihkan fungsi Telkom 1 ke satelit lain.

Selanjutnya: Apa yang akan dilakukan Telkom?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

21 jam lalu

Ilustrasi Satelit LAPAN A3. pusteksat.lapan.go.id
Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

BRIN mengembangkan konstelasi satelit untuk observasi bumi. Satelit NEO-1 kini memasuki tahap penyelesaian akhir.


Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

1 hari lalu

Salah satu warga Indonesia asal Bandung mulai menggunakan layanan internet milik Elon Musk, Starlink pada Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: Dokumen pribadi/Asep Indrayana
Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

Melalui situs resminya, Starlink mematok harga layanan internet sebesar Rp 750 ribu per bulan.


Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

4 hari lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi sambutan saat acara penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham Divestasi PT Vale Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.


Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

4 hari lalu

Perekayasa Ahli Utama Pusat Riset Teknologi Roket, Rika Andiarti bersama teknologi roket hasil karya BRIN. Dok. Humas BRIN
Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.


OPPO Find X7 Ultra Versi Satellite Communication Mulai Dijual di China, Ini Spesifikanya

8 hari lalu

Oppo Find X7 Ultra (Gizmochina)
OPPO Find X7 Ultra Versi Satellite Communication Mulai Dijual di China, Ini Spesifikanya

OPPO Find X7 Ultra Satellite Communication mendukung kartu China Telecom dan kartu khusus satelit Tiantong.


Vivo X100 Ultra Dirumorkan akan Miliki Fitur Konektivitas Satelit, Ini Detailnya

10 hari lalu

vivo ekspansi bisnis ke 6 negara Eropa.
Vivo X100 Ultra Dirumorkan akan Miliki Fitur Konektivitas Satelit, Ini Detailnya

Ponsel Vivo X100 Ultra akan menggunakan satelit Tiantong untuk komunikasinya.


Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

14 hari lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, saat meresmikan pembangunan Fasad dan Gedung UPT Balai/Loka Monitor Spektrum Frekuensi Radio (SFR) Kelas I Makassar, di Gowa, Kamis 1 Februari 2024.
Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

Agenda prioritas Indonesia dalam APSMC adalah saling berdiskusi soal tantangan dan pengalaman dalam manajemen spektrum frekuensi.


Oppo Find X7 Ultra Satellite Edition Resmi Dirilis, Miliki Konektivitas Off-grid

38 hari lalu

Oppo Find X7 Ultra (Gizmochina)
Oppo Find X7 Ultra Satellite Edition Resmi Dirilis, Miliki Konektivitas Off-grid

Pertama kali dirilis awal tahun ini, Oppo Find X7 Ultra Satellite Edition menjadi ponsel pertama di dunia dengan pengaturan kamera periskop ganda.


BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

40 hari lalu

Satelit rakitan dalam negeri bernama LAPAN A2/LAPAN ORARI yang akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Bogor, Jawa Barat, Kamis, 3 September 2015. Peluncurannya sendiri akan dilakukan di pusat antariksa Satish Dhawan, Sriharikota, India. Nantinya, satelit akan dibawa ke orbit dengan ditumpangkan pada roket India bersama satelit penelitian astronomi milik Organisasi Riset Antariksa India. [TEMPO/Subekti; SB2015090312] KOMUNIKA ONLINE
BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

Satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI merupakan salah satu hasil riset karya anak bangsa yang dikembangkan oleh BRIN.


Pembaruan Terbaru Android 15 Hadirkan Dukungan Konektivitas Satelit

45 hari lalu

Logo Android. pinterest.com
Pembaruan Terbaru Android 15 Hadirkan Dukungan Konektivitas Satelit

Perubahan besar pada Android 15 DP2 adalah dukungannya terhadap konektivitas satelit di tingkat sistem operasi.