Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pandoravirus, Rantai Penghubung Virus dan Sel  

image-gnews
Coronavirus. usask.ca
Coronavirus. usask.ca
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Virus tidak selamanya berukuran paling kecil dan berstruktur paling sederhana. Baru-baru ini tim ilmuwan menemukan dua jenis virus raksasa, masing-masing Pandoravirus salinus di pesisir Cile dan Pandoravirus dulcis di telaga air tawar di Melbourne, Australia. Keduanya menunjukkan sejumlah anomali.

Analisis perinci dalam jurnal Science menunjukkan bahwa kedua jenis Pandoravirus itu hampir tidak memiliki kesamaan dengan sejumlah virus raksasa yang pernah diidentifikasi sebelumnya.

Pandoravirus salinus, misalnya, hanya menyandikan 6 persen dari protein yang serupa dengan yang sudah dikenali pada virus lain atau organisme seluler. Jumlah genom Pandoravirus salinus yang mencapai ribuan gen juga menunjukkan bahwa virus dapat memiliki struktur yang lebih kompleks dibanding beberapa sel eukariotik, seperti sel protozoa, sel tumbuhan, dan sel hewan.

"Sekadar perbandingan, virus umumnya seperti influenza dan AIDS masing-masing hanya memiliki 10 gen," tulis para peneliti, Rabu, 16 Oktober 2013.

Pandoravirus juga memiliki fitur lain yang tidak biasa. Virus ini tidak memiliki gen yang memungkinkan untuk membangun beberapa jenis protein, seperti protein kapsid, yang merupakan blok bangunan dasar dari virus tradisional.

Temuan yang tak kalah penting adalah analisis proteome Pandoravirus salinus yang menunjukkan bahwa proses pembuatan protein pada virus ini sesuai dengan yang diperkirakan oleh urutan genom virus. "Mereka menggunakan kode genetik universal yang dimiliki oleh semua makhluk hidup di planet ini," demikian pernyataan tim peneliti, seperti dikutip Sciencedaily.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Analisis morfologi dan genetik terhadap dua spesimen yang terpisah 1.500 kilometer ini membuktikan Pandoravirus berbeda dengan tiga domain kehidupan seluler yang diakui saat ini, yaitu eukariota, eubacteria, dan archaea.

"Pandoravirus merupakan rantai penghubung yang menjembatani kelompok virus dan sel," demikian pernyataan para ilmuwan. Rantai yang hilang ini telah diidentifikasi oleh para pakar virologi modern sejak dasawarsa 1950-an.

Meski begitu, dua jenis Pandoravirus ini tetap menampilkan karakteristik penting yang menjadi ciri khas virus. Mereka tidak mengandung ribosom, tidak menghasilkan energi, dan tidak dapat membelah diri.

SCIENCEDAILY | MAHARDIKA SATRIA HADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

38 hari lalu

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (kiri) dan  Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY di Istana Negara, Jakarta, Senin 10 Oktober 2022. Presiden Joko Widodo melantik Sri Sultan Hamengku Buwono X dan KGPAA Paku Alam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY masa jabatan 2022-2027 sesuai dengan Undang-Undang No. 13/2012 tentang Keistimewaan DIY. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.


Wabah Antraks Gunungkidul, Apa Penyebabnya?

39 hari lalu

Petugas Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo menyuntikan vitamin dan vaksin antraks untuk sapi ternak warga pada kegiatan Vaksinasi Antraks di desa Karanganyar, Weru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa, 11 Juli 2023. Penyaluran vaksin sebagai langkah pencegahan penyebaran virus antraks (Bacillus Anthracis). ANTARA/Mohammad Ayudha
Wabah Antraks Gunungkidul, Apa Penyebabnya?

Wabah Antraks melanda Gunungkidul dan Sleman, Yogyakarta. Apa Penyebabnya?


Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

43 hari lalu

Tim Reaksi Cepat BPBD Gunungkidul melakukan penyemprotan dekontaminasi bakteri antraks di Padukuhan Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat 7 Juli 2023. Penyemprotan tersebut untuk mencegah meluasnya penularan penyakit antraks setelah satu orang meninggal dunia dan 87 warga Candirejo positif setelah mengkonsumsi daging sapi yang terpapar antraks. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

Belasan warga menunjukkan gejala antraks setelah mengkonsumsi daging sapi. Daging sapi tersebut diduga terkontaminasi antraks.


Geger Puluhan Sapi Mati Dikira Diguna-guna, Ternyata Anthrax

4 Juni 2021

Ilustrasi sapi. ANTARA/Herka Yanis Pangaribowo
Geger Puluhan Sapi Mati Dikira Diguna-guna, Ternyata Anthrax

Dinas Peternakan turun ke lokasi setelah rumor berkembang kalau pembedahan organ dalam ternak sapi yang mati menemukan benda bukan pakan.


Menjelang Idul Adha 2018, Bojonegoro Antisipasi Anthrax

31 Juli 2018

Ilustrasi hewan kurban. ANTARA/Anis Efizudin
Menjelang Idul Adha 2018, Bojonegoro Antisipasi Anthrax

Menjelang Idul Adha, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur mengantisipasi menyebarnya penyakit anthrax.


Tanggulangi Anthrax, Ini Strategi Kementerian Pertanian

3 September 2017

Petugas memeriksa sapi kurban dagangan di Pasar Hewan Pon Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, 31 Agustus 2016. Sejak sebulan menjelang Idul Adha Dinas Peternakan dan Perikanan setempat memeriksa kesehatan hewan kurban secara intensif. ANTARA FOTO
Tanggulangi Anthrax, Ini Strategi Kementerian Pertanian

Pemerintah menerapkan strategi sabuk pengaman dalam menghadapi penyakit Anthrax yang kerap menyerang sapi dan kambing.


Antraks Ternyata Lebih Mudah Menyerang Pria

23 Januari 2017

Ilustrasi pria makan-makanan sehat. shutterstock.com
Antraks Ternyata Lebih Mudah Menyerang Pria

Pada manusia, penularannya bisa lewat kontak langsung spora yang ada di tanah, tanaman, ataupun bahan dari hewan sakit. Di mana penularannya?


Mengenal Anthrax, si Penyakit dari Tanah  

23 Januari 2017

Ilustrasi. TEMPO/Dasril Roszandi
Mengenal Anthrax, si Penyakit dari Tanah  

Sebetulnya bakteri anthrax sendiri tidak begitu tahan terhadap suhu tinggi dan bermacam desinfektan,hanya mereka mudah membentuk spora. Berbahayakah?


Anthrax Mengancam Lagi? Begini Pencegahannya

22 Januari 2017

Ilustrasi menjenguk orang sakit. Hopkinsmedicine.org
Anthrax Mengancam Lagi? Begini Pencegahannya

Anthrax merupakan penyakit yang terutama menyerang hewan pemakan

rumput. Menular ke manusia melalui tiga jalan yaitu lewat kulit, mulut, dan

udara


Gorontalo Musnahkan Kerbau Terduga Antraks

22 April 2016

Seekor kerbau digiring oleh pemiliiknya saat hendak dijual di Pasar Bolu Rantepao, Toraja Utara, 31 Desember 2015. Pasar Bolu atau pasar kerbau ini merupakan pusat penjualan kerbau di Toraja untuk dijadikan hewan kurban dalam upacara adat yang dijual mulai dari harga Rp. 25 juta hingga Rp. 650 juta. TEMPO/Iqbal lubis
Gorontalo Musnahkan Kerbau Terduga Antraks

Pemerintah Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, kembali memusnahkan ternak kerbau milik warga yang diduga mengidap bakteri antraks.