TEMPO.CO, Jakarta - Virus tidak selamanya berukuran paling kecil dan berstruktur paling sederhana. Baru-baru ini tim ilmuwan menemukan dua jenis virus raksasa, masing-masing Pandoravirus salinus di pesisir Cile dan Pandoravirus dulcis di telaga air tawar di Melbourne, Australia. Keduanya menunjukkan sejumlah anomali.
Analisis perinci dalam jurnal Science menunjukkan bahwa kedua jenis Pandoravirus itu hampir tidak memiliki kesamaan dengan sejumlah virus raksasa yang pernah diidentifikasi sebelumnya.
Pandoravirus salinus, misalnya, hanya menyandikan 6 persen dari protein yang serupa dengan yang sudah dikenali pada virus lain atau organisme seluler. Jumlah genom Pandoravirus salinus yang mencapai ribuan gen juga menunjukkan bahwa virus dapat memiliki struktur yang lebih kompleks dibanding beberapa sel eukariotik, seperti sel protozoa, sel tumbuhan, dan sel hewan.
"Sekadar perbandingan, virus umumnya seperti influenza dan AIDS masing-masing hanya memiliki 10 gen," tulis para peneliti, Rabu, 16 Oktober 2013.
Pandoravirus juga memiliki fitur lain yang tidak biasa. Virus ini tidak memiliki gen yang memungkinkan untuk membangun beberapa jenis protein, seperti protein kapsid, yang merupakan blok bangunan dasar dari virus tradisional.
Baca Juga:
Temuan yang tak kalah penting adalah analisis proteome Pandoravirus salinus yang menunjukkan bahwa proses pembuatan protein pada virus ini sesuai dengan yang diperkirakan oleh urutan genom virus. "Mereka menggunakan kode genetik universal yang dimiliki oleh semua makhluk hidup di planet ini," demikian pernyataan tim peneliti, seperti dikutip Sciencedaily.
Analisis morfologi dan genetik terhadap dua spesimen yang terpisah 1.500 kilometer ini membuktikan Pandoravirus berbeda dengan tiga domain kehidupan seluler yang diakui saat ini, yaitu eukariota, eubacteria, dan archaea.
"Pandoravirus merupakan rantai penghubung yang menjembatani kelompok virus dan sel," demikian pernyataan para ilmuwan. Rantai yang hilang ini telah diidentifikasi oleh para pakar virologi modern sejak dasawarsa 1950-an.
Meski begitu, dua jenis Pandoravirus ini tetap menampilkan karakteristik penting yang menjadi ciri khas virus. Mereka tidak mengandung ribosom, tidak menghasilkan energi, dan tidak dapat membelah diri.
SCIENCEDAILY | MAHARDIKA SATRIA HADI