TEMPO.CO, Jakarta - Google mengumumkan, Google Display Network and DoubleClick Digital Marketing (DCDM) platform akan mulai menghapus penggunaan iklan berbasis Flash secara bertahap. Penghentian iklan berbasis Flash mulai dilakukan pada 30 Juni 2016.
Terhitung Juli hingga akhir 2016, pemasang iklan tidak bisa lagi mengunggah iklan dengan platform Flash ke AdWords atau DCDM. Lalu, mulai 2 Januari 2017, setiap iklan berbasis Flash yang ada, tidak bisa berfungsi lagi di seluruh jaringan iklan Google, seperti dilansir Engadget.com, Kamis, 11 Februari 2016.
Aturan ini berlaku hanya untuk iklan statis. Sedangkan iklan berbasis video Flash tidak terpengaruh. Perubahan ini dilakukan karena seluruh industri memang secara perlahan bermigrasi menjauh dari penggunaan Flash. Perangkat lunak atau software Flash telah lama dituduh tidak aman.
Selain Google, Chrome telah lebih dulu menghentikan beberapa penggunaan platform Flash pada iklan mereka. Chrome telah melakukannya sejak September 2015. Sedangkan Firefox berencana melakukan hal serupa pada akhir 2016.
Bahkan Adobe sebagai pemilik Flash telah mencoba memperbaiki situasi dengan mengganti namanya menjadi Aplikasi Flash Professional.
ENGADGET | MAYA NAWANGWULAN