TEMPO.CO, Jakarta - Kapal Spirit of Majapahit hari ini dilepas dari Dermaga 21, Pantai Marina Ancol, Jakarta Utara. Kapal itu akan berlayar menuju beberapa tempat, seperti Pontianak, Brunei, Filipina, Taiwan, dan Jepang sebagai tujuan terakhir.
"Pelayaran ini merupakan napak tilas dari hubungan Indonesia dan Jepang, yang menurut catatan sejarah ada sembilan pelayaran dari Jepang ke Nusantara yang dibuktikan dengan adanya tinggalan berupa artefak," kata Deputi 4 Bidang Sumber Daya Manusia, Iptek, dan Budaya Maritim Kementerian Koordinator Maritim dan Sumber Daya, Safri Burhanudin, Rabu, 11 Mei 2016.
Spirit of Majapahit dirakit di Pantai Solepeng, Sumenep, Madura. Kapal ini dirancang oleh tim yang terdiri atas beberapa ahli teknik perkapalan dari Universitas Sumatera Utara, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Indonesia, dan Universitas Hasanuddin. "Mereka merancang berdasarkan kapal yang ada pada relief di Borobudur," ujar Safri, menambahkan.
Menurut Ketua Yayasan Majapahit Sumarwoto Soejono, dana yang dihabiskan untuk perakitan kapal itu sekitar Rp 2 miliar. Pembuatan kapal ini merupakan proyek Yayasan Majapahit, yang ingin menguatkan ikatan budaya antara Indonesia dan Jepang.
Ketika tiba di tujuan terakhirnya di Jepang, kapal ini akan disambut oleh Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Yusron Izra Mahendra. Kapal tersebut kemudian akan dimuseumkan di Jepang, sebagai monumen diplomatik antara Indonesia dan Jepang.
CHITRA PARAMAESTI
