TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul kini memiliki aplikasi bernama Mobile KBRI Seoul (m-KBRI Seoul) untuk memaksimalkan pelayanan dan perlindungan bagi warga negara Indonesia. Demikian disampaikan dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Rabu.
"IT (teknologi informasi) dan sistem online sudah waktunya digunakan secara maksimal guna perlindungan masyarakat. Presiden Jokowi merasa senang KBRI Seoul meluncurkan aplikasi perlindungan yang bisa diunduh dengan Android maupun IOS," kata Duta Besar RI untuk Korea Selatan, John Prasetio.
Baca Juga:
Pernyataan itu dia sampaikan ketika makan siang bersama Presiden Joko Widodo di Wisma Duta, Seoul, pada Selasa, 17 Mei. Menurut John, aplikasi tersebut relatif komplet untuk memberikan pelayanan bagi WNI. Untuk saat ini, aplikasi m-KBRI Seoul memiliki empat fitur, yaitu Info Layanan, Kontak Kami, Lapor Diri, dan Info Lokasi. "Warga yang ingin mendapatkan persyaratan layanan konsuler tidak perlu menghubungi KBRI karena semua ada dalam Info Layanan," ujar John.
Sedangkan bagi para WNI di Korea Selatan yang ingin berkonsultasi tentang kekonsuleran bisa langsung terhubung dengan telepon atau Facebook KBRI. Bahkan warga Indonesia di Korsel yang tersesat di tengah jalan hanya perlu menekan fitur Info Lokasi. "Dijamin akan tahu di mana ia berada dan mendapat info jalan menuju KBRI," tutur Wakil Duta Besar RI untuk Korsel, Cecep Herawan, saat mempresentasikan aplikasi m-KBRI Seoul.
Presiden Jokowi dalam acara tersebut memberikan apresiasi atas upaya perlindungan 40 ribu WNI oleh KBRI Seoul. Dia menilai perlindungan WNI di Korea Selatan sudah cukup bagus. "Saya hanya dapat sedikit komplain dari WNI di Korea. Ini berarti bagus. Kalau komplainnya banyak, nah pasti ada masalah," ucap Presiden.
Menurut Koordinator Fungsi Konsuler KBRI Seoul Aji Surya, pembuatan layanan berbasis IT dan ponsel pintar hanyalah awal dari salah satu cara blusukan menggunakan teknologi. "Penggunaan teknologi informasi untuk pelayanan kekonsuleran dianggap penting karena semua WNI di Korea Selatan dipastikan memiliki smartphone karena mengantongi pendapatan minimal US$ 1.300 per bulan," kata Aji.
ANTARA
Baca juga:
Karyawati Diperkosa & Ditusuk Gagang Cangkul: Ini 3 Setan Pemicunya
Karyawati Diperkosa & Dibunuh: 31 Adegan, Pelaku Sempat Bercumbu