Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Canggih, Sistem Cloud Kini Sudah Ada dalam Jaket

image-gnews
ilustrasi. technorati.com
ilustrasi. technorati.com
Iklan

TEMPO.CO, Alabama - Telepon seluler dan tablet kian canggih. Namun, aplikasinya masih terbatas karena prosesor yang ada tak sekuat komputer desktop atau laptop. Sistem server cloud pun dipakai untuk menyokong keterbatasan sumber daya pada gawai.

Masalahnya, para pengguna gawai harus berkomunikasi dengan internet secara konstan untuk mengakses server cloud. Mereka juga diwajibkan mengunggah seluruh data pribadi ke server cloud lokal atau publik tanpa tahu di mana sebenarnya seluruh informasi itu disimpan.

Ragib Hasan dan Rasib Khan, peneliti dari Universitas Alabama di Birmingham, Amerika Serikat, membuat sistem personal cloud yang ringkas dalam jaket. Sistem ini lebih sederhana dan murah bagi para pengguna untuk mengakses komputasi cloud yang bisa dibawa ke mana-mana. Sistem ini menyatukan semua komputasi gawai dalam satu perangkat cerdas.

Menurut Hasan, selama ini orang harus membeli perangkat, seperti jam pintar, ponsel pintar, alat pemantau aktivitas olahraga, serta kacamata pintar secara terpisah. Dana yang dihabiskan bisa mencapai Rp 40 juta.

“Kenapa kita tidak membangun sistem yang bisa mendukung semua itu? Ongkosnya akan sangat murah,” tutur asisten profesor bidang komputer dan informasi itu, seperti ditulis laman universitas.

Hasan dan Khan membangun sistem personal cloud ini dengan menggunakan 10 Raspberry Pi, sirkuit komputer papan tunggal murah seukuran kartu kredit, jaket musim dingin tua, tiga power bank, dan layar sentuh kecil.

Dengan prosesor yang lebih lambat ketimbang laptop, sebagian besar ponsel memiliki keterbatasan untuk menjalankan sejumlah tipe aplikasi. Harga gawai dengan teknologi terbaru jelas lebih mahal. Adapun purwarupa jaket cloud ini memiliki RAM sebesar 10 gigabita, lebih kuat ketimbang ponsel yang mencapai 1-3 gigabita. Menurut Hasan, jaket cloud menjadi perangkat cerdas utama ketika gawai-gawai lain “dimatikan”. “Semuanya akan menyatu,” kata dia.

Khan menyatakan jaket cloud ini dapat membantu para pengguna gawai dan perangkat mobile lainnya untuk beradaptasi dengan kebutuhan yang ada. Sistem cloud dalam jaket dapat digunakan sebagai dasar pengoperasian aplikasi. “Daripada memodifikasi atau meningkatkan kapasitas hardware, model ini menyediakan platform agar para pengembang bisa membuat apa pun di dalamnya,” tutur Khan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan jaket cloud ini, para pengguna tak membutuhkan perangkat dengan prosesor kompleks dan kuat. Mereka bisa menghubungkan perangkat cerdas dengan Bluetooth atau Wi-Fi, lalu mengoperasikannya lewat layar pada jaket. Seluruh fungsi komputasi dikirimkan langsung ke sistem cloud pribadi ini. Sistem cloud dalam jaket tersebut juga menjamin kerahasiaan data pribadi karena tak ada yang diunggah ke server publik.

Jika 10 orang mengenakan jaket cloud secara bersamaan, mereka dapat menciptakan sistem hyper-cloud dengan komputasi yang lebih kuat. “Jaket ini bisa menjadi pemancar mikro. Kemampuannya bisa dibagikan dalam jaringan privat dengan perangkat lain menggunakan Wi-Fi atau Bluetooth,” ujarnya.

Sistem cloud pribadi juga bisa dipasang pada barang yang digunakan sehari-hari, seperti tas kantor, ransel, atau tas jinjing. Hasan dan Khan yakin sistem ini dapat memberikan solusi dalam berbagai kondisi, termasuk komunikasi dan penyebaran informasi saat ada bencana. Interaksi para prajurit di medan perang pun lebih lancar.

Ketika harus mengevakuasi korban bencana, tim penyelamat bisa menggunakan sistem cloud ini. Dengan menghubungkannya ke Google Glass atau kacamata inframerah, mereka yang memiliki akses ke sistem cloud bisa mengetahui apa pun yang dilihat pengguna perangkat pada waktu bersamaan.

Hasan menyatakan mereka akan mengembangkan sistem serupa untuk dipasang pada baju pasien. Selama ini, pasien yang tubuhnya dipasangi alat pemantau detak jantung, tekanan darah, dan fungsi organ vital lain akan sulit bergerak atau beraktivitas.

Sistem pemantau itu bisa dialihkan ke sensor dalam rompi yang bisa dipasang di luar gaun pasien. “Akan ada juga sistem cloud dengan versi yang lebih kecil dalam baju pasien untuk mengumpulkan informasi, seperti suhu tubuh.”

UAB | SCIENCEDAILY | NEWSWISE | GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

5 jam lalu

Para pengunjuk rasa duduk di perkemahan saat mereka memprotes solidaritas dengan penyelenggara Pro-Palestina di kampus Universitas Columbia, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 April 2024. REUTERS/Caitlin Ochs
Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza


Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 jam lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) menyambut kedatangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd J. Austin III sebelum melakukan pertemuan tingkat menteri pertahanan ASEAN dan AS di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu 15 November 2023. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.


Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

9 jam lalu

Mahasiswa pro-Palestina mengambil bagian dalam protes mendukung Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza, di Universitas Columbia di New York City, AS, 12 Oktober 2023. REUTERS/Jeenah Moon
Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina


Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

15 jam lalu

Logo TikTok terlihat di smartphone di depan logo ByteDance yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil pada 27 November 2019. [REUTERS / Dado Ruvic / Illustration / File Photo]
Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?


Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

16 jam lalu

Koalisi mahasiswa Universitas Michigan berkumpul di sebuah perkemahan di Diag untuk menekan universitas tersebut agar melepaskan dana abadinya dari perusahaan-perusahaan yang mendukung Israel atau dapat mengambil keuntungan dari konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di kampus perguruan tinggi Universitas Michigan  di Ann Arbor, Michigan, AS, 22 April 2024. REUTERS/Rebecca Cook
Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.


Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

18 jam lalu

Suharso Monoarfa bertemu Luhut Binsar Panjaitan di Singapura. Instagram/@Suharsomonoarfa
Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.


Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

1 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) menyambut kedatangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd J. Austin III sebelum melakukan pertemuan tingkat menteri pertahanan ASEAN dan AS di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu 15 November 2023. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

Menteri Pertahanan Amerika Serikat kembali menyampaikan ucapan selamat dari Joe Biden kepada Prabowo Subianto atas kemenangan di pilpres 2024


AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

1 hari lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

1 hari lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.


Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan kepada anggota militer, petugas pertolongan pertama, dan keluarga mereka pada hari peringatan 22 tahun serangan 11 September 2001 terhadap World Trade Center, di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson di Anchorage, Alaska, 11 September. 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein
Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.