Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keamanan Transaksi E-Commerce, Indonesia Paling Riskan

image-gnews
malware.com.br
malware.com.br
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) mencatat, dalam sistem e-commerce dan pembayaran di Indonesia, transfer bank masih menjadi favorit konsumen.

Berdasarkan data dari Veritrans and DailySocial estimates by testing on 5 major e-commerce websites in Indonesia,dari seluruh transaksi pembayaran e-commerce, sebanyak 57 persen pembeli masih memilih menggunakan transaksi transfer bank, sebanyak 28 persen memilih pembayaran di rumah atau cash on delivery (COD), 8 persen memilih transaksi lain-lain, dan 7 persen menggunakan kartu kredit.

Sayangnya, transaksi tersebut tidak serta merta memberikan jaminan keamanan pada pengguna. Sebab berdasarkan data threat exposure rate (TER), diukur dari persentase PC yang terkena serangan malware, Indonesia justru masuk sebagai peringkat pertama negara yang paling riskan terkena serangan malware, baik berhasil, maupun gagal dalam periode tiga  bulan.

“Berdasarkan threat exposure rate (TER), Indonesia menjadi negara pertama yang paling rentan menerima malware pada PC dengan persentase mencapai 23,54 persen,” ujar Ketua Komite VI ASPI di Bidang Infrastruktur dan Teknologi Sistem Pembayaran, Ery Punta Hendraswara di Bank Indonesia Semarang, Jumat, 24 September 2016.

Untuk membangun kepercayaan konsumen, beberapa situs belanja telah mengantisipasi serangan malware. Misalnya dengan memasang antivirus pada browser mereka seperti verified&secured verify security, PayPal verified, TRUSTe certified privacy, dan lain-lain.

Ery mengatakan ASPI  meminta Bank Indonesia untuk memperhatikan tingkat keamanan dalam bertransaksi online, karena jumlah perusahaan Fintech mengalami peningkatan dan hal ini akan mendorong pertumbuhan nilai transaksi semakin besar. “Ini harus dihindari dan harus bisa dikendalikan pemerintah dan BI,” ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berikut adalah 10 negara yang tergolong paling riskan dalam keamanan bertransaksi:

1. Indonesia 23,54 persen
2. Cina 21,26 persen
3. Thailand 20,78 persen
4. Filipina 19,81 persen
5. Malaysia 17,4 persen
6. India 15,88 persen
7. Mexico 15,66 persen
8. UAE 13,67 persen
9. Taiwan 12,66 persen
10. Hong Kong 11,4 persen

Adapun untuk negara yang aman dari serangan malware di antaranya
1. Norwegia 1,81 persen
2. Swedia 2,59 persen
3. Jepang 2,63 persen
4. Inggris 3,51 persen
5. Swiss 3,81 persen
6. Amerika Serikat 3,82 persen
7. Slovenia 4,21 persen
8. Kanada 4,26 persen
9. Austria 4,27 persen
10. Belanda 4,28 persen

DESTRIANITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

7 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

17 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

18 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

18 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

22 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

24 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

25 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.


Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

26 hari lalu

Flu Singapura.
Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

26 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.


Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

29 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.