TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) memberikan beberapa cara menghindari serangan ransomware bernama WannaCry. Ransomware ini sejak akhir pekan lalu banyak menyerang situs lembaga dan meminta tebusan.
WannaCry hanya menyerang pengguna komputer berbasis Microsoft. "Jenis Ransomware yang saat ini sedang mewabah adalah WannaCrypt0r 2.0 ransomware, yang memanfaatkan kelemahan security pada Sistem Operasi Microsoft," tulis APJII dalam keterangan tertulis, Senin, 15 Mei 2017.
Baca: Waspadalah, Pakar Prediksi Akan Ada Serangan Kedua WannaCry
Bagi pengguna komputer berbasis Microsoft yang belum menaikkan versi sistem keamanannya, AJII memberikan langkah pencegahan sebagai berikut:
1. Sebelum menyalakan komputer
a. Cabut kabel data (LAN) yang tersambung.
b. Matikan wifi di sekitar komputer yang dapat otomatis tersambung.
2. Setelah diyakinkan aman komputer tidak dapat tersambung ke Internet, komputer dapat dinyalakan untuk segera melakukan backup seluruh data ke Hard Disk Portable atau USB Flash Drive.
3. Lakukan download security patch dari komputer berbeda yang tidak terlalu kritikal fungsinya atau melalui komputer yang sistem operasinya bukan Windows di https://technet.microsoft.com/en-us/library/security/ms17-010 dan baca panduannya di https://blogs.technet.microsoft.com/msrc/2017/05/12/customer-guidance-for-wannacrypt-attacks/.
4. Setelah selesai melakukan backup secara aman dan flash drive/Hard Disk portable disimpan dengan aman secara terpisah, pada komputer yang bersangkutan dapat dilakukan update melalui file yang telah diunduh pada langkah terdahulu.
Baca: Pengguna Windows XP Lebih Rentan Terinfeksi Ransomware WannaCry
5. Silahkan melakukan aktifitas seperti biasa setelah berhasil melakukan security update yang diperlukan.
Ransomware adalah sejenis aplikasi tools/perangkat perusak yang dirancang serta ditanamkan secara diam-diam. Program komputer jahat ini dijalankan secara jarak jauh dan berakibat pada terhalangnya akses ke sistem komputer atau data. Ia bekerja dengan mengunci sistem dengan cara mengenkripsi file sehingga tidak dapat diakses sebelum tebusan dibayar.
Baca: Ransomware WannaCry, Microsoft: Amerika Kecolongan
APJII mengimbau seluruh pengguna teknologi informasi untuk secara cepat melakukan update sistem apabila telah tersedia. Mereka mengatakan update semacam ini dapat menyelamatkan pengguna dari serangan-serangan cyber semacam WannaCry.
Mereka juga mengingatkan agar berhati-hati menggunakan tautan di internet, e-mail atau media sosial yang tidak dikenali. Hal tersebut dikhawatirkan dapat menjadi media penyebaran ransomware masuk.
EGI ADYATAMA