TEMPO.CO, Jakarta - Temuan fosil terbaru mengungkapkan bahwa ketika dinosaurus masih berkeliaran di muka bumi, di Madagaskar ada binatang aneh: mirip buaya dengan gigi seperti T-rex.
Menurut penelitian yang diterbitkan jurnal peer-review PeerJ oleh ahli paleontologi Italia dan Prancis tersebut, hewan tersebut ditemukan di Madagaskar, Afrika, dan diperkirakan hidup pada 170 juta tahun yang lalu.
Buaya itu berbeda dari yang ada saat ini. Rahangnya yang besar dengan gigi yang bergerigi memperlihatkan bahwa sama seperti T-rex, binatang tersebut dapat memakan jaringan keras binatang seperti tulang dan urat daging.
Binatang tersebut muncul sebagai representasi kelompok binatang mirip buaya yang terbesar dan paling awal, disebut sebagai Notosuchians.
Nama ilmiah binatang tersebut adalah Razanandrongobe sakalavae, yang berarti "nenek moyang kadal besar dari daerah Sakalava".
Predator khusus ini berbeda dengan buaya masa kini dalam hal bentuk tengkorak yang khas dan kaki lurus yang kuat.
Dalam sebuah jurnal terbuka, PeerJ, Cristiano Dal Sasso, Simone Meganuco, dan rekan-rekannya menggambarkan tulang baru dari tengkorak buaya besar tersebut - yang dinamakan Razana.
"Berdasarkan kondisi tulang tengkorak, kami menduga bentuk tubuhnya mirip seperti bauruchids (tipe lain dari notosuchian yang berasal dari Amerika Selatan), sehingga panjang keseluruhannya menjadi 1.6m - 7m pada bagian pinggang dan berat sekitar 800-1000kg," Kata Dr Dal Sasso, dari Natural History Museum Milan seperti yang dikutip dari BBC.
Dimensi tersebut dapat dibandingkan dengan saudara modern terdekat dari Razana : "Sebagai sebuah fakta yang penting, seekor buaya air asin dewasa (crocodylus porosus) dapat mencapai panjang 7m dengan berat sampai 2 ton," kata Dal Sasso.
Sebelumnya, peneliti tidak memiliki material fosil yang cukup untuk menklasifikasikan spesies tersebut secara pasti. Akan tetapi, fosil tersebut membuat tim peneliti dari Italia memasukkan Razana kedalam kelompok yang disebut Mesoeucrocodylians - menjawab pertanyaan yang tersisa tentang hubungannya dengan buaya.
Studi tersebut memperlihatkan bahwa Razana sejauh ini adalah representasi tertua dari Notosuchians, mendahului anggota lain dari kelompok ini selama 42 juta tahun.
"Seperti buaya raksasa lain dari Cretaceous, Razana dapat mengungguli dinosaurus therepoda sekalipun, di puncak rantai makanan," Kata Dr Dal Sasso. Tentu saja, karnivora ini dapat pula memakan dinosaurus tertentu dalam satu tempat tinggal yang sama dengannya.
Rekan Dal Sasso, Simone Meganuco, juga berasal dari Natural History Museum di Milan mengatakan : "Posisi geografis selama periode pemisahan Madagaskar dari daratan lainnya merupakan penyebab kuat garis keturunan yang endemik."
Pada saat yang sama, ia mengatakan bahwa hal tersebut merepresentasikan sinyal bahwa Notosuchians sebenarnya berasal dari Gondawa sebelah selatan, yakni sebuah "benua super" kuno yang terbentuk dari Madagaskar, Afrika, Amerika Selatan, Australia, dan daratan masa kini lainnya.
BBC.COM | BIANCA ADRIENNAWATI | NS