Mengenali Gempa dari Letak Kejadian, Darat dan Laut

Reporter

Tempo.co

Editor

Bram Setiawan

Kamis, 20 Januari 2022 20:41 WIB

Dampak gempa darat di Halmahera Utara yang terjadi pada Senin pagi 10 Januari 2021. Kekuatan gempanya Magnitudo 5,2 dan 5,4. Twitter

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa merupakan peristiwa alam berupa guncangan di permukaan Bumi. Biasanya gempa disebabkan aktivitas tektonik dan vulkanis. Mengutip Britannica, permukaan Bumi terdiri atas lempeng tektonik dengan ketebalan rata-rata sekitar 80 ribu kilometer.

Lempeng itu saling bertemu. Ada yang menunjam ke bawah atau atas. Ada pula yang saling dorong, atau bergerak melewati secara horizontal. Jika terdapat patahan atau selip akibat tubrukan lempeng akan muncul getaran. Itulah gempa tektonik.

Letak kejadian di bawah permukaan Bumi disebut hiposenter (pusat gempa), seperti dikutip dari United States Geological Survey. Sedangkan gempa yang terjadi di atas lapisan itu disebut episentrum (di permukaan Bumi).

Adapun gempa yang terjadi karena aktivitas vulkanis disebabkan oleh magma di dalam gunung berapi yang sedang bergerak. Gempa vulkanis terjadi saat proses erupsi. Gempa ini hanya terasa di sekitar wilayah gunung. Getaran yang ditimbulkan gempa vulkanis merupakan tanda atau perkiraan akan terjadi erupsi. Jika aktivitas magma makin tinggi, maka akan timbul letusan yang menimbulkan efek gempa Bumi.

Gempa pun terbagi menjadi dua kategori yang merujuk letak kejadian,yaitu darat dan laut.

  • Gempa darat
Advertising
Advertising

Gempa daratan merupakan timbulnya gelombang seismik di daratan. Peristiwa itu tersebab aktivitas tektonik di bawah daratan, gunung meletus, longsor, meteor jatuh, atau pengeboman. Gempa daratan tersebab aktivitas tektonik bisa menyebabkan kerusakan dan korban jiwa yang luas cakupan wilayahnya. Sedangkan gempa daratan akibat gunung meletus dan longsor bersifat lokal. Adapun gempa akibat jatuhnya meteor sangat jarang terjadi.

  • Gempa laut

Gempa ini terjadi di dasar laut. Gempa lautan berkemungkinan menyebabkan tsunami. Adapun dampaknya makin parah jika episentrum berada dekat dengan pantai. Kekuatan gempa bisa diukur secara ilmiah menggunakan skala besaran momen. Sedangkan intensitasnya ditentukan menggunakan skala Mercalli.

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa dengan episentrum di darat pun bisa memicu tsunami, terutama tektonik. Sumber gempa berupa bidang patahan dalam bentuk rekahan kemungkinan memanjang hingga ke laut. Sumber gempa yang letaknya di darat juga bisa memicu tsunami bila menyebabkan longsoran dasar laut.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: Kiat Menyelamatkan Diri dalam Bangunan Saat Terjadi Gempa

Berita terkait

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

5 jam lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

5 jam lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

6 jam lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

7 jam lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

7 jam lalu

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

Badan Geologi menaikkan status Gunung Ruang menjadi Awas dan memperingatkan potensi lontaran batuan pijar dan tsunami.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

8 jam lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

9 jam lalu

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

Dengan naiknya status aktivitas Gunung Ruang tersebut, daerah bahaya kembali diperlebar menjadi radius 6 kilometer. Termasuk waspada potensi tsunami

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

1 hari lalu

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

1 hari lalu

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

BNPB terus melakukan pemutakhiran data tiga hari setelah gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

1 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya