TEMPO.CO, Skandinavia -- Supercell, sebuah perusahaan pemula di bidang digital, menarik perhatian publik setelah dikabarkan bernilai US$ 600 juta (sekitar Rp 5,7 triliun).
Supercell, yang beroperasi di kawasan Skandinavia ini, merupakan perusahaan game yang baru berusia dua tahun. Beberapa game besutannya seperti Hay Day dan Clash of Clans hanya bisa ditemukan di toko App Store dan menempati peringkat atas.
"Kami memandang tablet sebagai platform utama game," kata IIkka Paananen, chief executive officer Supercell. Ini membuat game yang dibuat untuk iPhone lebih bagus karena resolusi patokannya mengacu ke tablet iPad yang lebih tinggi.
Perusahaan yang memiliki sekitar 60 pegawai ini berhasil mengalirkan pendapatan sekitar US$500 ribu (sekitar Rp 4,7 miliar) per hari pada Oktober. Sekarang pendapatannya mencapai sekitar US$ 750 ribu (sekitar Rp 7,2 miliar) per hari.
Dengan pemasukan yang begitu deras, perusahaan ternyata hanya mengeluarkan dana operasional sekitar US$ 60 ribu (Rp 570 juta). Menurut penelusuran PandoDaily, sebuah media digital, Supercell saat ini dihargai sekitar US$ 600 juta.
Menurut analis Ben Holmes dari Index Ventures, Supercell bakal menyalip Zynga, perusahaan game pembuat FarmVille, dengan mudah dalam dua tahun mendatang.
"Supercell ini, bersama King.com, sekarang dikenal sebagai perusahaan yang membuat game-game populer," kata Hamish McKenzie, salah seorang pengamat.
Dengan kinerja kinclong seperti sekarang, Supercell bakal mengantongi pendapatan sekitar US$ 130 juta (sekitar Rp 1,2 triliun) setelah dipotong 30 persen biaya penjualan di App Store oleh Apple. BUSINESS INSIDER | BUDI RIZA
Berita terkait
Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini
9 hari lalu
Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.
Baca SelengkapnyaSeputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini
9 hari lalu
Jokowi mengharapkan pembukaan Indonesia Digital Test House (IDTH) di BBPPT dapat memperkuat ekosistem digital lokal. Berikut hal-hal seputar IDTH.
Baca SelengkapnyaBegini Cara Mengaktifkan Passkey WhatsApp
10 hari lalu
Passkey memungkinkan pengguna untuk melindungi akun pengguna WhatsApp agar lebih aman.
Baca SelengkapnyaPsikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak
21 hari lalu
Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.
Baca Selengkapnya10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist
28 hari lalu
Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.
Baca SelengkapnyaPihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi
28 hari lalu
Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?
Baca SelengkapnyaPANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet
40 hari lalu
PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.
Baca SelengkapnyaKenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial
44 hari lalu
Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.
Baca SelengkapnyaBamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital
44 hari lalu
Jika tidak segera beradaptasi dengan AI, generasi muda akan kesulitan masuk dunia kerja di masa depan
Baca SelengkapnyaWorkshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech
48 hari lalu
Workshop Politeknik Tempo Jakarta, Shopee, dan Mandiri Sekuritas bertajuk "Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech".
Baca Selengkapnya